Published On: Sab, Des 5th, 2015

Workshop Saklak Prima-SIWO PWI Pusat: “Diperlukan Pendekatan Baru”

Share This
Tags
(foto:Ist)

(foto:Ist)

JAKARTA,IJN.CO.ID – Workshop Satlak Prima yang digagas SIWO Pusat, di Hotel Grand Tropic, Jakarta, Sabtu 5 Desember 2015. Hadir langsung dalam workshop adalah Ketua Satlak Prima Achmad Sucipto, Wakil Ketua Satlak Prima Taufik Hidayat, Lukman Niode, dan beberapa staf ahli dalam kepengurusan tersebut. Mereka memaparkan analisis dan strategi apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan prestasi atlet Indonesia.

Ketua Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (SIWO PWI) Pusat, Raja Parlindungan Pane, tidak ingin para atlet Indonesia hanya menjadikan Pekan Olahraga Nasional (PON) sebagai target utama mereka.
Hal tersebut diungkapkan Raja Pane di sela workshop Satlak Prima di Hotel Grand Tropic Suite, Jakarta, Sabtu (5/12). Dalam kata sambutannya, Raja Pane mengimbau agar seluruh atlet Indonesia dapat memasang target setinggi mungkin, tidak hanya di level nasional.

“Saya harap target kita jelas di Satlak Prima kali ini, untuk Olimpiade dan harus ada skala prioritas mengenai cabang olahraga apa yang perlu mencapai prestasi. Jangan lagi atlet kita target utamanya adalah PON, lebih baik impiannya itu Olimpiade,” ucap Raja Pane.

Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) menggelar workshop dengan fokus pengenalan strategi untuk peningkatan prestasi di multi-event sepanjang 2016-2018. Ketua Satlak Prima yang anyar, Achmad Sutjipto, menjadi pembicara utama.

High performance program menjadi salah satu bahasan dalam workshop tersebut, sebagai bagian dari roadmap dan kerangka mencapai prestasi olahraga dalam beberapa tahun ke depan.

Raja mengakui masih banyak pembenahan yang perlu dilakukan dalam olahraga Indonesia, terutama dalam menyusun program yang tepat demi membentuk kualitas atlet dan pelatih yang baik. Ia juga berharap agar Satlak Prima di bawah kepemimpinan Achmad Sutjipto dapat meningkatkan prestasi olahraga Indonesia.

“Fokus kami adalah Asian Games 2018, tetapi dengan menempatkan Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan SEA Games 2017, dalam kerangka strategis Prima atau Program Indonesia Emas,” kata Achmad Sucipto. “Saat ini dibutuhkan pendekatan baru agar situasi terpuruk prestasi olahraga bisa dibangkitkan,” Achmad Sucipto, menambahkan.

Salah satu yang menjadi sorotan Satlak Prima adalah sistem pengumpan atlet dari tingkat pratama hingga elite. “Ada kemacetan yang terjadi dalam sistem tersebut. Saat ini terlalu banyak atlet elite, meski tidak elite-elite amat, sementara atlet pratama yang ada di level bawah sangat minim. Kemacetan ini yang harus dibenahi,” ujar Achmad Sucipto.

Oleh karena itu Satlak Prima pada Januari 2016 akan menggelar tes buat seluruh atlet mulai tingkat pratama hingga elite. Tes itu mencakup berbagai aspek mulai psikologi, fisik, kecerdasan, dan lain-lain. “Jadi Satlak Prima ingin nantinya benar-benar mendapatkan atlet elite. Bukan lagi atlet yang statusnya elite tetapi masih salah dalam dasar-dasar tekniknya,” tutur Ketua Satlak Prima.