Published On: Kam, Des 10th, 2015

Wonderful Indonesia Masuk La Liga: Siap Menggebrak Dunia

Share This
Tags
Arief Yahya (foto:Ist)

Arief Yahya (foto:Ist)

JAKARTA,IJN.CO.ID – Nama Wonderful Indonesia semakin mendunia, semakin banyak dikenal orang. Ada pepatah, tak kenal maka tak sayang. Kalau dibalik, jika mau disayang, ya harus dikenal dulu,” kata
Mantan Dirut PT Telkom yang pernah mendapat penghargaan Marketer of The Year 2013 oleh MarkPlus belum lama ini di Jakarta.
Wonderful Indonesia terus berkibar di seantero jagad, di berbagai segmentasi dan terus mencubit perhatian publik. Tak terkecuali, buat penggemar Kompetisi La Liga Spanyol, yang nge-fans Christiano Ronaldo dan kawan-kawan. Sejak 23 September-13 Desember 2015 ini, total 10 pertandingan klub papan atas yang disiarkan di TV se-Asia Pacific, bisa mengintip ada digital board replacement bertema brand pariwisata itu.

Semua TV di negara-negara Asia dan Pasifik yang bisa menangkap siaran langsung dari Negeri Matador itu, bisa melihat “Wonderful Indonesia” saat kamera menyorot background lapangan hijau. Dari China, Korea, India,Jepang, Hongkong, Thailand, Singapore, Malaysia, Filipina sampai ke Indonesia.
“Di Eropa, sepak bola itu gaya hidup. Tua muda, pria wanita, kaya miskin, mengenakan atribut klub
favouritnya itu satu kebanggaannya. Karena itu merchandise-nya pun laku,” ujar Menpar Arief Yahya.
Jika merchandise-nya saja diburu fans, sudah barang tentu pertandingannya bakap ditonton. Dan tidak mungkin semua orang bisa berjubel di stadion yang kapasitasnya hanya 60.000 orang. Maka di sinilah peran PTV (paid TV), atau TV berbayar.
Model branding yang neko-neko memang terus dilakukan untuk menggoda khalayak. Di Singapore misalnya, dari kapal feri penyeberangan Batam-Bintan, halte, MRT, DOoH, bus,mobil pariwisata di empat penjuru dibranding Wonderful Indonesia. Di Korea, Jepang, China, London, Melbourne, Timur Tengah juga digoyang dengan Wonderful Indonesia.

Arief Yahya (foto:Ist)

Arief Yahya (foto:Ist)

Mereka itulah yang membeli opsi hak siar dengan mahal, dan dijual ke semua stasiun TV untuk menaikkan rating atau jumlah pemirsanya. “La Liga termasuk kedua termahal, setelah Liga Inggris. Di Asia saja 260 juta pemirsa lebih yang nge-fans La Liga Spanyol, dengan dua klub impiannya Real Madrid dan Barcelona. Karena itu, brand Wonderful Indonesia kita masukkan ke segmen ini,” jelas Arief Yahya.
China dan Korea sendiri, dua macan Asia dalam pentas sepak bola dunia, selain Jepang, sudah ditonton oleh 170 juta pasang mata.
“Ini menjadi kendaraan yang efektif untuk menyantolkan branding Wonderful Indonesia, mempromosikan pariwisata Indonesia di pasar Asia dan China, karena target
terbesar wisman kita 2015-2019 adalah Asia termasuk China,” ungkapnya.
Di Negeri Tirai Bambu itu sendiri, disiarkan melalui Guangdong TV (GDTV), Guangzhou TV (GZTV), Shanghai TV, Hebi TV yang signal-nya meluas sampai 87 persen Provinsi Hebei, seluruh wilayah Beijing dan Tianjin. Juga tayang di Shangdong, Henan, dan Provinsi Shanxi. Termasuk juga inner Mongolia Autonomous Region di belahan utara yang berbatasan dengan RRT. Shanxi TV, sudah mengcover kawasan Xian dan ProvinsiShanxi, tempat objek wisata heritage tersohor pasukan yang tertimbun tanah, Terraccota itu. Ditambah lagi TV Yunan. La Liga juga diputar di PPTV, salah satu yang terkuat dengan platform digital di China.
Di Korea Selatan, tampil di KBS-N, di India muncul di Sport Channels, SONY dan SONNY KIX. Di Indonesia, hak siar diambil oleh RCTI. Pasar sepak bola memang melebar, tetapi sport tourism itu man made yang sudah menjadi industri kreatif yang volumenyasangat besar. “Anda bisa bayangkan, Estadio Santiago Bernabeu, markasnya El Real di Madrid itu, setiap harribuan orang berkunjung, membeli tiket USD 20, dengan kurs Rp 13.500 saja sudah Rp 270 ribu, hanya untuk Tour Bernabeu saja.
Harga itu sudah lebih mahal dari tiket masuk kelas ekonomi di Stadion GBK. Kalau pertandingan? Dengan harga lima kali lipat? Dengan kapasitan 60.000? sudah bisa bayangkan?” kata Arief Yahya yang didampingi Markom Mancanegara Noviendi Makalam.
Dan tiket itu bukan perolehan nomor satu. Ada menjual hak siar TV, menjual space di stadion, sponsorship di kaus pertandingan, kaus latihan, equipment, sepatu, bintang iklan, merchandise, yang semuanya jika ditotal akan terkumpul pendapatan yang luar biasa. Sepak bola sudah
bukan menjadi sport, yang harus menghitung menang dan kalah.
Sepak boleh sudah menjadi gaya hidup, entertainment, dan ajang gossip yang tak habis-habisnya.
Target dari iklan di penonton bola? “Awareness akan brand Wonderful Indonesia. Buat mereka penasaran dengan apasih yang ditawarkan pariwisata Indonesia? Mereka bisa langsung
googling atau searching www.indonesia.travel yang juga dipasang di materi DBR (digital board replacement) itu. (jef/IJN)