Waspada ! Daya Beli Kalangan Menengah Ke Bawah Tertekan
JAKARTA,IJN.CO.ID – Badan Pusat Stastik (BPS) mewaspadai penurunan daya beli di kalangan menengah ke bawah, daya beli mereka tertekan.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan jika dibagi, maka jumlah penduduk Indonesia tersebar yakni di antaranya 20 persen merupakan kelompok menengah ke atas, 40 persen kelompok menengah dan 40 persen menengah ke bawah yang mana kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi hanya 17 persen.
“Saya berbicara data pertumbuhan ekonomi itu lebih dipengaruhi menengah ke atas, bagaimana menengah ke bawahnya? Hati-hati, meski saya bicara general, tapi perlu ada kewaspadaan untuk lapisan 40 persen ke bawah, ada daya beli mereka tertekan,” kata dia di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin, 6 November 2017 seperti dilansir dari laman Metrotvnews.
Dia menjelaskan, sejak bulan lalu, upak buruh riil mengalami penurunan. Begitu juga nilai tukar petani (NTP) naik tipis, namun secara triwulan menurun. Data tersebut menggambarkan adaya indikasi penurunan daya beli.
“Itu merupakan sebuah indikasi bahwa kita perlu memberikan perhatian ekstra kepada 40 persen lapisan menengah ke bawah,” jelas dia.
Namun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan daya beli masyarakat yang tercermin dari data konsumsi rumah tangga kelompok terbawah masih mengalami pertumbuhan positif. Yang paling terlihat perlambatan bahkan penurunan yakni kelompok menengah dan menengah ke atas. (IJN)