Published On: Sab, Mar 10th, 2018

Warga Rawa Buaya Mengeluh Lingkungan Jadi Penampungan Limbah

Share This
Tags
(foto:johan/IJN)

(foto:johan/IJN)

JAKARTA,IJN.CO.ID – Warga Rawa Buaya keluhkan lingkungan tempat tinggalnya dijadikan tempat penampungan limbah minyak jelantra yang akan dijadikan Biosolar. Selain itu, kaleng bekasnya juga mencemarkan lingkungan, warga berharap pemilik atau pengelola  minyak curah itu untuk segera memindahkan usahanya dari Gang Alfalaq, RT. 007, RW. 001, Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Jhon salah satu warga mengatakan pada wartawan setiap truk yang datang kelokasi itu selalu mambawa kaleng-kaleng bekas dan minyak jelantra (minyak goreng).

Kemudian minyak itu dituang atau dimasukkan dengan cara disaring kedalam sebuah kolam berukuran lebar 1,5 meter dan panjang 3 meter. Kami sebagai warga merasa terganggu dan takut limbahnya mencermari lingkungan sekitar tempat tinggalnya, kata warga gang Alfalaq.

Selanjutnya Jhon mengatakan, para karyawan yang bekerja disitu sering menyusun kaleng bekas dan menyimpan minyak jelantra yang diambil dari restoran-restoran di Jakarta, ujar warga Rawa Buaya RW. 001.

(foto:johan/IJN)

(foto:johan/IJN)

Warga berharap kepada pihak-pihak terkait, masalah ini harus tegas dan jangan dibiarkan berproduksi dan menampung kaleng bekas minyak jelantra ini. Karena akan mengganggu kenyamanan warga, serta berdampak terhadap lingkungan dari limbah itu,” ujar warga Rawa Buaya.

Safwan Busti Kurah Rawa Buaya saat dikonfirmasi wartawan baru baru ini  membenarkan adanya tempat penampungan kaleng bekas dan minyak jelantra di Gang Alfalaq, RT. 007, RW. 001, Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Penampungan kaleng bekas dan minyak jelantra itu tidak memiliki ijin domisili maupun ijin lingkungan hidup.

Hasil dari pengecekkan Satpol PP dan pihak unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kelurahan Rawa Buaya, kami akan lanjutkan masalah ini ke PTSP Walikota. (Johan)