Published On: Sab, Jan 16th, 2016

Walikota Jakbar Prihatin Kinerja Lurah

Share This
Tags
Walikota Jakarta Barat, Anas Efendi (foto:IJN/johan)

Walikota Jakarta Barat, Anas Efendi (foto:IJN/johan)

JAKARTA,IJN.CO.ID -Wali Kota Jakarta Barat, HM Anas Efendi prihatin melihat kinerja para lurah  melalui aplikasi qlue kelurahan.Bahkan sejumlah kelurahan mendapat nilai terendah dibandingkan wilayah DKI Jakarta.
“Kalau begini hasilnya, kita terancam digeser. Karena rangking qlue Jakarta Barat paling rendah dibandingkan lima wilayah lain,” ujarnya saat memimpin rapat mengenai qlue di ruang Pola, Kantor Walikota Jakarta Barat, Jumat (15/1) pagi. Rapat qlue dihadiri para camat dan lurah se-Jakarta Barat dan pimpinan UKPD.
Anas menyebutkan bahwa laporan masyarakat melalui qlue kelurahan harus secepatnya direspon. Bila tidak ditanggapi, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, akan mencopot jabatan lurah yang dinilai tidak bekerja.
Menyikapi hal tersebut, Walikota Jakarta Barat meminta pada Asisten Pemerintah Jakarta Barat  agar para lurah untuk membahas masalah qlue kelurahan setiap minggu. Sehingga nantinya, tidak ada lagi kinerja lurah yang salah sasaran.
Lurah senantiasa harus merespon laporan masyarakat melalui qlue dengan cepat. “Jangan sampai kinerja lurah yang biasa disampaikan melalui upload foto itu tidak sinkron dengan laporan qlue. Itu sama saja akal-akalan saja. Jadi lurah harus merespon qlue dengan cepat. Bila tidak bisa ditangani sendiri, kordinasi dengan bagian atau unit lainnya,” jelasnya.
Dalam rapat itu, Walikota Jakarta Barat sempat membacakan sejumlah qlue kelurahan yang memperoleh nilai terendah. Seperti perolehan qlue kelurahan Palmerah, Rawa Buaya, Jelambar Baru dan Wijaya Kusuma.
Qlue Kelurahan Palmerah, misalnya memperoleh rangking 264 untuk wilayah DKI Jakarta dengan laporan masyarakat berjumlah 636 laporan. Namun yang selesai ditindaklanjuti hanya 36 laporan masyarakat. Masalah krusial yang tak tertangani adalah lampu penerangan jalan. “Mana lurahnya. Nilai yang diperoleh ini berada diurutan keempat dari bawah se-DKI Jakarta,” tuturnya.
Belum selesai pembahasan qlue kelurahan, Walikota Jakarta Barat kembali mendapat laporan masyarakat yang terkirim melalui aplikasi android Gubernur DKI Jakarta mengenai corat-coret pada bangunan di RPTRA RW 12 Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat. “Ini baca perintah gubernur, ada laporan corat coret di dinding RPTRA Pegadungan yang sedang dibangun”, ujarnya. (Johan)