Published On: Ming, Mei 24th, 2015

Universitas Indraprasta Kembali Mewisuda Sarjana -Sarjana yang Diharapkan Mampu Bersaing dalam Era Globalisasi

Share This
Tags
Ket foto : Wisuda ke 45 Universitas Indraprasta PGRI di Sasono Langgen Budaya TMII Sabtu 23/5/2015.  (Fie)

Ket foto : Wisuda ke 45 Universitas Indraprasta PGRI di Sasono Langgen Budaya TMII Sabtu 23/5/2015.
(Fie)

JAKARTA, IJN.CO.ID – Sabtu (23/5) Universitas Indraprasta PGRI, kembali mewisuda sebanyak 1.220 wisudawan yang terdiri dari program strata satu (S1) sebanyak 855 orang dan pascasarjana strata dua (S2) sebanyak 365 orang.

Peserta Wisuda XLV semester Ganjil tahun akademik 2015/2016 berasal dari empat Fakultas yaitu 162 orang dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial (FIPPS), 335 orang dari Fakultas Teknik, Matematika dan IPA (FTMIPA), 358 orang dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), dan 365 orang dari Fakultas Pasca Sarjana Magister Pendidikan.

Ada yang unik dalam wisuda kali ini yaitu peserta wisuda yang sudah cukup lanjut usia dan merupakan pasangan suami isteri. Selain itu, hal unik yang lainnya adalah diikuti oleh sepasang wisudawan wanita kembar dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris strata dua.

Di era reformasi dan globalisasi dewasa ini UNINDRA PGRI beserta civitas akademika dihadapkan pada tantangan multidimensional yang salah satunya adalah dapat meluluskan sarjana yang profesional dan kompetitif secara global.

“Ditengah-tengah globalisasi yang semakin besar, terutama dengan perkembangan ekonomi di Asia Pacifik, kondisi Indonesia dalam keadaan yang kritis untuk bersaing dengan negara lain. Untuk itu secara terprogram dan berencana UNINDRA sudah mengantisipasi pengaruh globalisasi ini dengan meminimaliskan dampak negatif dan mencari peluang untuk kita mantapkan semaksimal mungkin, terutama dalam membenahi kurikulum yang dilengkapi dengan temuan unsur-unsur yang menjadi modal persaingan kita,” tutur Sumaryoto. Disisi lain kata beliau, ” kita juga tidak boleh mengabaikan persoalan moral yang sesuai dengan aparat agama kita sebab Agama apapun pastinya mengajarkan tentang moral yang benar dan baik “, pungkasnya.

Dirinya berpesan kepada segenap wisudawan untuk mempersilahkan pergi kemasyarakat sesuai dengan profesinya masing-masing. Atas nama sivitas akademika, UNINDRA PGRI mengucapkan selamat kepada wisudawan dan wisudawati serta kepada orang tua/ keluarga yang telah menunjang penyelesaian studi, agar senantiasa menjaga nama baik almamater.

Sementara itu, Kepala Bagian Umum Kopertis Wilayah III, Nanang Suryaman, SE, MM, mengatakan, ”Tantangan kita adalah dalam menghasilkan riset dan teknologi serta lulusan yang berdaya saing tinggi sekaligus yang mengedepankan jati diri bangsa. Universitas Indraprasta PGRI diharapkan terus mengembangkan diri untuk memenuhi standar pendidikan tinggi sebagaimana ditetapkan permendikbud No. 39 tahun 2014 Kopertis selalu berkomitmen untuk mendukung program Unindra baik dalam hal peningkatan mutu dosen melalui beasiswa studi lanjut bidang penelitian kelembagaan dan kegiatan kemahasiswaan”. Lebih lanjut Nanang mengatakan, “Pesan saya kepada wisudawan untuk belajar sepanjang hayat. Kelulusan bukan akhir, melainkan awal perjuangan anda yang sesungguhnya. Manfaatkanlah apa yang sudah anda raih di kampus Unindra untuk kemaslahatan masyarakat luas. Hari ini semakin banyak orang cerdas dan berkompeten yang dilahirkan dari kampus. Namun lulusan perguruan tinggi perlu ditopang dengan integritas dan karakter yang kuat.” pungkas Nanang.

Sekretaris Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan PGRI Pusat, Dr. H. Muhir Subagia, MM mengingatkan dengan berlakunya MEA akan melahirkan tantangan, peluang dan ancaman bagi Indonesia khususnya dunia pendidikan kita. “Kuncinya adalah kualitas SDM dan kualitas produk barang dan jasa. Sekarang tiba saatnya memulai gerakan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi untuk meningkatkan daya saing bangsa. Daya saing bangsa ditentukan oleh efisiensi pemerintahan dalam suatu Negara, pertumbuhan ekonomi Negara itu, efisiensi bisnis dan infrastruktur Negara itu. Efisiensi pemeritahan mencakup aspek keuangan public, kebijakan fiscal dan pendidikan. Jadi Pendidikan menentukan daya saing bangsa.” tutur Muhir (Fidelia)