Tragis ! Wartawati Nurbaeti Dihujam 9 Tusukan di Dada Kiri
JAKARTA,IJN.CO.ID – Pelaku diduga juga menghujamkan 9 tusukan ke dada kiri Nurbaeti sehingga menyebabkan luka terbuka pada tulang rusuknya. “Terdapat luka di dada samping kiri sebanyak 9 buah. Dan beberapa tulang iganya mengalami patah tulang,” ungkap Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti memperkirakan wartawati Nurbaeti tewas pada 15 Juli 2015
.”Diperkirakan (tewasnya) dua hari sebelum Lebaran,” jelas Krishna ketika dihubungi , Minggu (19/7/2015).
Namun sementara ini, polisi menduga Nurbaeti merupakan korban pencurian dengan kekerasan (curas). Hal ini karena ditemukan tanda-tanda kerusakan gembok pagar dan pintu rumah yang dibobol serta raibnya barang-barang miliknya.
Kapolsek Bojong Gede Kompol Ganet Sukoco mengatakan, salah satu benda yang hilang di tempat kejadian perkara adalah telepon genggam milik Nurbaeti. Namun dia mengaku belum bisa menyimpulkan, apakah motif pencurian yang berada di balik tewasnya wartawati tersebut.
“Keterangan dari lingkungan sekitar rumah korban, korban sedang merenovasi rumah. Kami masih belum bisa memastikan penyebab kematiannya karena masih diselidiki,” kata Ganet.
Yang jelas, dari hasil otopsi jenazah menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Seperti diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal.”Hasil otopsi sementara ada luka bekas tusukan benda tajam,” ujar Iqbal.
Sementara Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti memaparkan penyebab kematian Nurbaeti. Dia memaparkan, wartawati itu tewas karena pembuluh nadi utama di leher kiri Nurbaeti terkena sabetan benda tajam.
“Kondisi jenazah sudah membusuk tingkat lanjut. Bagian kiri lehernya terpotong hingga mengenai pembuluh nadi utama,” kata Krishna.
Krishna menyatakan, kepolisian dari tingkat Polsek Bojonggede, Polres Kota Depok, dan Polda Metro Jaya tengah menyelidiki siapa dalang di balik pembunuhan Nurbaeti.”Dari semalam anggota sudah menyelidiki kemungkinan pelakunya,” tandas Krishna. (Lip6/IJN)