Jakarta,IntiJayaNews.com – Thailand dan Kamboja saling serang, berlangsung selama lebih dari satu abad, dengan berbagai titik perbatasan sepanjang 817 kilometer yang belum sepenuhnya disepakati.
Kamis (24/7/2025), militer Thailand mengonfirmasi telah mengerahkan pesawat tempur F-16 dan menembakkan rudal ke wilayah Kamboja, menghancurkan sebuah target militer.
Militer Thailand menyalahkan pasukan Kamboja atas tembakan pertama, dan menuduh mereka melakukan “serangan yang menyasar warga sipil”, dengan menyebut bahwa dua roket BM-21 menghantam permukiman di Distrik Kap Choeng, Surin, dan melukai tiga orang.
Menurut militer Thailand, bentrokan bermula sekitar pukul 07.35 pagi waktu setempat ketika satuan yang menjaga Candi Ta Muen mendengar suara drone Kamboja di atas wilayah mereka.
Beberapa saat kemudian, enam tentara Kamboja bersenjata – termasuk satu orang membawa granat berpeluncur roket (RPG) – mendekati pagar kawat berduri di depan pos Thailand.
Pasukan Thailand sempat meneriakkan peringatan, namun sekitar pukul 08.20 pagi, pasukan Kamboja melepaskan tembakan ke arah timur candi, sekitar 200 meter dari pos Thailand.
Sementara, juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, menyatakan militer Thailand telah melanggar integritas teritorial Kerajaan Kamboja dengan melancarkan serangan
“Sebagai tanggapan, angkatan bersenjata Kamboja menjalankan hak sah untuk membela diri, sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional, untuk menghalau pelanggaran oleh Thailand dan melindungi kedaulatan serta integritas wilayah Kamboja,” lanjut pernyataan tersebut.
Bentrokan bersenjata ini merupakan puncak dari krisis diplomatik yang telah memanas sejak Mei lalu, ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam kontak senjata singkat. Insiden tersebut memicu kemarahan publik dan meningkatkan ketegangan politik di kedua negara.
Puncaknya terjadi Rabu malam, ketika Thailand secara resmi menarik pulang duta besarnya dari Phnom Penh dan mengumumkan pengusiran duta besar Kamboja dari Bangkok. Langkah diplomatik ini diambil setelah dua prajurit Thailand kehilangan anggota tubuh akibat ranjau darat dalam waktu kurang dari seminggu di wilayah sengketa tersebut.
Militer Thailand mengatakan serangan lintas perbatasan Kamboja menewaskan setidaknya sembilan warga sipil, termasuk seorang anak, dan melukai 14 lainnya.
Enam orang tewas dalam serangan di dekat sebuah pom bensin di Provinsi Sisaket, menurut pernyataan militer, sementara tiga orang lainnya, termasuk seorang anak laki-laki berusia delapan tahun, tewas di Provinsi Surin dan Ubon Ratchathani.(Sumber: CNBC Indonesia)