Teten Masduki Dari ICW ke Jubir Presiden Jokowi
Jakarta,IJN.CO.ID- Setelah selama enam bulan pemerintahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), akhirnya menunjuk juru bicara.
Presiden Jokowi telah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) pengangkatan tim komunikasi presiden tersebut yang terdiri dua orang. Kedua orang ini akan langsung di bawah kendali Presiden Jokowi. Ada 2 orang. Pertama Pak Teten Masduki, kedua Bapak Sukardi Rinakit. Mereka berdua yang nanti akan mengonsolidasikan tim komunikasi presiden.
Nama Teten selama ini sudah dikenal publik sebagai aktivis antikorupsi. Pada 2013, mencalonkan diri sebagai wakil gubernur Jawa Barat berpasangan denan Rieke Diah Pitaloka. Namun Teten kandas setelah dikalahkan pasangan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar.
Teten selama ini dikenal sebagai orang dekat Presiden Jokowi. Selama masa kampanye Pilpres 2014, Teten selalu menemani Presiden Jokowi kampanye.
Teten Masduki (lahir di Garut, Jawa Barat, 6 Mei 1963; umur 52 tahun) adalah seorang aktivis Indonesia.Terlahir dari keluarga petani, masa kecil Teten dihabiskan di Kecamatan Limbangan, Garut, Jawa Barat. Setamat dari SMA, ia kuliah di IKIP Bandung, mengambil jurusan kimia. Kesadaran terhadap masalah-masalah sosial sudah tumbuh sejak SMA. Saat kuliah ia sering ikut kelompok diskusi, mempelajari teori-teori dari yang kiri sampai yang kanan. Sekitar 1985, Teten ikut aksi demontrasi membela petani di Garut, yang tanahnya dirampas.
Nama Teten mencuat ketika Indonesia Corruption Watch (ICW), yang dipimpinnya, membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung (saat itu) Andi M. Ghalib pada masa pemerintahan B.J. Habibie. Inilah pertama kalinya dalam sejarah sebuah lembaga seperti ICW bisa memaksa seorang pejabat tinggi negara turun dari jabatannya. Berkat kegigihannya mengungkap kasus tersebut, Teten dianugerahi Suardi Tasrif Award 1999.
Pada tahun 2012 Teten memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur mendampingi Rieke Diah Pitaloka dalam Pilgub Jawa Barat 2013, Pasangan Rieke – Teten yang diberi nama PATEN ini diusung oleh PDI-P dengan nomor urut 5.
Karier
Karier Kerja Staf peneliti pada Institut Studi dan Informasi Hak Asasi Manusia (1978)
Karier Kerja Kepala Litbang Serikat Buruh Merdeka Setiakawan (1989)
Karier Kerja Kepala Divisi Perburuhan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (1990)
Karier Kerja Koordinator Forum Solidaritas Buruh (1992)
Karier Kerja Koordinator Konsorsium Pembaruan Hukum Perburuhan (1996)
Karier Kerja Ketua Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (1998)
Karier Kerja Anggota Ombudsman Nasional (2000)
Karier Kerja Sekretaris Jenderal Transparency International chapter Indonesia (2009)
(jefri/berbagai sumber)