Published On: Kam, Des 21st, 2017

Tentara Korea Utara Melarikan Diri ke Korea Selatan Terjadi Lagi

Share This
Tags
ilustrasi (foto;Ist)

ilustrasi (foto;Ist)

SEOUL,IJN.CO.ID – Seorang tentara Korea Utara kembali dikabarkan mencoba melarikan diri melewati Zona Demiliterisasi, yang membatasi Korea Utara dan Korea Selatan. Peristiwa ini memicu tembakan dari kedua belah pihak.

Kantor berita Korea Selatan melaporkan tentara dengan pangkat rendah ini muncul di depan pos jaga di sebelah barat di bagian Korea Selatan pada sekitar pukul delapan pagi ditengah kabut pekat.

Menurut kantor Kepala Staf Gabungan militer Korea Selatan sejumlah tentara Korea Utara terlihat mendekati garis demarkasi militer mencari tentara pembelot ini.

“Sebagai respon, pasukan Korea Selatan menembakkan sekitar 20 kali tembakan peringatan pada sekitar pukul setengah sepuluh pagi,” begitu pernyataan petugas dari kantor Kepala Staf Gabungan yang dilansir dari situs Tempo.

Sebagai respon sekitar empat puluh menit kemudian, ada beberapa kali tembakan terdengar di sisi Korea Utara. Namun tidak ditemukan ada peluru yang ditembakkan ke arah Korea Selatan.

Peristiwa serupa terjadi sekitar sebulan lalu saat seorang tentara Korea Utara juga melarikan diri ke Korea Selatan lewat Zona Demiliterisasi. Tentara itu berhasil lolos dengan mengendari mobil jeep dan menyeberang lewat pedesaan Panmunjom meskipun terkena lima kali tembakan yang dilepaskan tentara perbatasan Korea Utara.

Dalam pengumuman terpisah, Menteri Unifikasi Korea Selatan mengatakan ada dua orang Korea Utara menyeberang menggunakan perahu kecil kayu pada Rabu lalu.

“Tentara angkatan laut menemukan perahu ini di perairan sekitar 100 kilometer di sebelah utara daerah Dokdo saat sedang berpatroli,” begitu pernyataan Kementerian dalam sesi jumpa pers. “Identitas kedua orang itu sedang diteliti.”

Menurut data dari kantor Kepala Staf Gabungan, ada lima belas orang Korea Utara menyeberang ke Korea Selatan termasuk empat tentara pada tahun ini. Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan tahun lalu yang hanya empat warga sipil dan satu tentara.

sumber: YONHAP | REUTERS