Sudin Pemakaman Jakbar ‘Cuek’, Ahli Waris Makam Tionghoa Kecewa
JAKARTA,IJN.CO.ID – Ahli waris makam non muslim (Tionghoa) di Pemakaman Kapuk Teko Kelurahan Kapuk Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat mempertanyakan, kapan makam keluarganya bisa dipindahkan ke Pemakaman Tegal Alur.
Mereka ingin makam keluargannya dipindahkan ke tempat yang lebih layak.. Apalagi saat ini makam keluarganya sudah tidak jelas keberadaanya dan tidak layak karena sering kebanjiran. “Keluarga saya pernah dimakamkan disit,dengan bukti surat pemakaman yang setiap 3 tahun diperpanjang,” kata Acong
Ahli waris non muslim merasa kecewa dengan pelayanan petugas pemakaman Kapuk Teko yang pilih kasih. Mereka juga sebagai ahli waris makam keluarganya yang pernah dimakamkan disitu. “Bahkan memiliki surat bukti pemakaman yang tiap tiga tahun diperpanjang, bukan hanya omong saja,” keluhnya
Sementara itu, Nurman petugas Pemakaman Kapuk Teko yang mengaku sudah puluhan tahun bertugas disitu, membenarkan kalau ahli waris non muslim telah datang mendaftarkankan diri. Namun karena belum ada perintah dari atasan dia hanya mencatat saja.
Menurut Nurman ada sekitar 6 ahli waris makam non muslim sudah datang ke pemakaman Kapuk Teko. Mereka ingin mendaftarkan diri sebagai ahli waris makam keluarganya yang akan memindahkannya ke TPU Tegal Alur atau ke pemakaman yang lebih layak.
Namun para ahli waris yang datang it,u kata Nurman, terpaksa disuruh menunggu. “Karena belum adanya perintah dari Kepala Sudin Pemakaman dan Pertamanan Jakarta Barat kapan makam non muslim akan dipindahkan atau bisa dicatat sebagai ahli waris,” ujar Nurman.
Kalau pendaftaran ahli waris makam non muslim atau Tionghoa sudah dibuka, kata Nurman, jumlahnya mungkin lebih dari seratus orang ahli waris yang mendaftar. “Karena jumlah makam Tionghoa disitu lebih dari 500 makam,” ujar Nurman.
Selanjutnya Nurman mengatakan, sebagai petugas penjaga Pemakaman Kapuk Teko, kedatangan ahli waris makam Tionghoa, pihaknya hanya bisa mencatatnya. “Saya hanya mencatat nama ahli waris dan selanjutnya menyerahkan ke Kepala Sudin Pemakaman dan Pertamanan Jakbar,” katanya.
Menurut Nurman, dia bekerja sebagai petugas pemakaman sudah puluhan tahun dan bahkan sebelumnya bapaknya juga sebagai petugas pemakaman di Kapuk Teko. “Makam orang Tionghoa disitu cukup banyak jumlahnya sekitar 500,” ujar Nurman.
Pengamatan dilapangan makam non muslim sebagian besar sudah tidak nampak terlihat, menurut sumber yang layak dipercaya makam non muslim itu sebagian sudah jadi jalan dan tempat parkir kendaraan. (Johan)