Published On: Sab, Agu 22nd, 2015

Senjata Mematikan Teroris: Gunakan Bahan Kimia, Biologi, Radioaktif, Plus Unsur Nuklir

Share This
Tags
BNPT mencium pola baru aksi teroris (foto:Ist)

BNPT mencium pola baru aksi teroris (foto:Ist)

JAKARTA,IJN.CO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menengarai penggunaan modus baru dalam perbuatan terorisme. Badan ini mensinyalir, kini teroris juga menggunakan bahan Kimia, Biologi, Radioaktif, dan unsur Nuklir (KBRN) sebagai wadah perbuatannya.

Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Drs Saud Usman Nasution, KBRN itu menjadi pola baru seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti oleh pesatnya ilmu pengetahuan dan kemajuan tehnologi, khususnya informasi, komunikasi dan transportasi.

“Itu seperti yang terjadi di Timur Tengah atau negara lainnya,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Drs Saud Usman Nasution dalam amanat tertulis yang dikutip Bagian Penerangan Batalyon Komando 464 Paskhas di Surabaya, Jumat (21/8).

Sambutan tertulis pada “Latihan Penanggulangan Terorisme Yang Menggunakan KBRN” di Markas Batalyon Komando 464 Paskhas, Malang, selama sepekan (20-26/8) itu dibacakan oleh Sestama BNPT, Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir.

“Akhirnya, aksi pelaku terror pun mengubah modus atau pola dengan menggunakan KBRN untuk melancarkan serangannya. Di Indonesia, potensi itu pun ada, karena pada tahun lalu di Depok ada aparat yang menemukan Nitroglitser,” katanya.

Latihan Penanggulangan KBRN itu menggunakan daerah latihan di lingkungan Hotel Savana, Pangkalan TNI AU Abd. Saleh, dan Bandar Udara Abdulrahman Saleh Malang.

Beberapa unsur satuan TNI maupun instansi pemerintah yang terlibat dalam latihan, antara lain Yonif Linud 502/K, Yonif 512/QY, Yonko 464 Paskhas, Den B Pelopor Satbrimobda Polda Jatim, Dinas Kesehatan, Dinas PMK, RSUD se-Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu) dengan melibatkan 200 personel.

Seminggu sebelumnya, BNPT telah melakukan sosialisasi tentang “Standart Operational Procedure” (SOP) dalam penangulangan aksi terorisme yang menggunakan bahan-bahan kimia untuk 50 peserta dari berbagai instansi se-Malang Raya.(Ant/*IJN)