Sarasehan Advokasi P4GN BNN dan Media

ket foto : Sarasehan P4GN BNN dan Media di AVARA Function Hall Epiwalk Epicentrum, Selasa, 13/10/2015.
(fie)
JAKARTA,IJN.CO.ID -Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba baik di tingkat global, regional, dan nasional tidak pernah surut, bahkan dari tahun ke tahun semakin menunjukan peningkatan yang tajam.
“Hal ini membutuhkan penanganan yang komperehensif, mengingat keberadaan Narkoba bagai dua sisi mata uang, di satu sisi dibutuhkan untuk kepentingan pengobatan dan industri, disisi lain efek farmakologisnya dapat disalahgunakan oleh para penyalah guna, sehingga menimbulkan masalah hingga sampai pada kematian, akibat dari penyalahgunaan yang berlebihan (over dosis),” ujar Kepala BNN, Budi Waseso dalam acara saresehan advokasi P4GN bersama para awak media di Jakarta Selasa (13/10/20014)
Buwas mengatakan, “berdasarkan data penelitian tercatat pada tahun 2014 angka prevalensi penyalah guna Narkoba di Indonesia telah mncapai sebesar 2,18% dari total populasi penduduk berusia 10-59 tahun atau sekitar 4 juta orang. Sedangkan angka kematian akibat Narkoba sebanyak 12.044 orang per tahun,” ucapnya
Jumlah penyalah guna Narkoba yang begitu besar, ditambah faktor geografis dan psikologis masyarakat Indonesia mengakibatkan Indonesia menjadi “surga” bagi sindikat peredaran gelap Narkoba. Hal ini mengakibatkan Indonesia memasuki kondisi darurat Narkoba.
Lebih lanjut dikatakan, kondisi ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk melakukan berbagai terobosan dalam menurunkan angka prevalensi penyalah guna Narkoba minimal dapat menekan laju angka pravelensi tersebut bersama seluruh komponen masyarakat termasuk kalangan media elektronik.
Peran insan pers, baik cetak, elektronik, maupun online dalam era informasi dan keterbukaan saat ini menjadi salah satu penentu terjalinnya komunikasi yang efektif antara pemerintah dengan masyarakat. Dan kegiatan sarasehan advokasi P4GN di kalangan media elektronik merupakan momentum yang sangat baik dalam rangka mendapatkan saran ataupun masukan demi perbaikan P4GN di Indonesia.
“Kondisi ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk melakukan berbagai terobosan dalam menurunkan angka prevelensi penyalah guna narkoba, minimal dapat menekan laju angka prevelensi tersebut,” ujarnya
Strategi ini merupakan salah satu gebrakan Budi Waseso usai dilantik menjadi Kepala BNN beberapa waktu lalu. Pasalnya selama ini pemberantasan narkoba hanya dilakukan di darat saja. Sementara gebrakan lainnya yang dilakukan jenderal bintang tiga tersebut adalah pembentukan tim khusus guna memburu keberadaan bandar narkoba. “Nanti akan ada pasukan khusus,” kata Budi.
Pihak BNN mengaku sudah memiliki data terkait pihak-pihak yang akan diburu, nanti saya tinggal komando untuk mencari si A, maka mereka akan mencari si A sampai dapat. Dan pembentukan tim khusus ini sudah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo. Anggaran pemerintah untuk pembentukan tim pun sudah digelontorkan, katanya mengakhiri wawancara. (fidel)
ket foto : Sarasehan P4GN BNN dan Media di AVARA Function Hall Epiwalk Epicentrum, Selasa, 13/10/2015.
(fie)