Sanggar Seni Betawi Pitung Harapkan Perhatian Pemerintah
JAKARTA,IJN.CO.ID – Sanggar seni Betawi di kawasan Jalan Anggrek Cenderawasih, RT 07 RW 03 Kelurahan Kemanggisan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat, hingga saat ini masih konsisten untuk melestarikan seni bela diri budaya Betawi. Sanggar tersebut adalah Sanggar Seni Betawi Tunggal ” Pitung Jatayu”.
Tarman alias Baba Amang, pendiri dan pengasuh sanggar seni Betawi Tunggal “Pitung Jatayu” mengatakan sanggarnya didirikan pada tahun 1972, di kediaman orang tuanya, di Jalan Pondok Bandung RW 01 Kelurahan Kota Bambu Utara. Kemudian pindah ke tempsat tinggalnya di kawasan Anggrek Cenderawasih RT 07 RW 03 Kemanggisan yang lebih dikenal. dengan kota Betawi.
“Sebenarnya Cikal Bakal Sanggar ini aslinya di Kota Bambu Utara,” ujar Baba Amang..
Lebih lanjut Baba Amang mengatakan, sanggar ini terus berkembang dan tempat berlatihnya pun tidak hanya di Kemanggisan saja. Kini ada beberapa tempat di Jakarta termasuk di Bogor. Saat ini sanggarnya selain mengajarkan atau melatih silat Cingkrik, juga Kesenian Marawis, Hadroh, Lenong, dan Palang Pintu. Muridnya telah mencapai sekitar 500 orang dengan pelatih sebanayk 40 orang yang dulunya merupakan murid sanggar.
“Saya ingin seni bela diri dan budaya Betawi ini tetap terjaga dan lestari,” ucapnya.
Diungkapkan, anak didiknya sudah seringkali tampil unjuk kebolehan dalam berbagai even. Mulai dari acara pernikahan, sunatan, pentas di sekolah, gebyar dan berbagai acara lainnya. Namun sayangnya, meski telah lama ikut menjaga dan melestarikan seni dan budaya Betawi, Baba Amang mengaku belum mendapat perhatian dari pemerintah.
“Saya mah nggak muluk-muluk permintaannya. Sampai kapan sih sanggar seni dan perguruan kami ini dapat perhatian dari pemerintah ?,” tuturnya.
Ia berharap pemerintah memberikan perhatian atau bantuan terhadap sanggar seni-nya. Misalnya, bantuan peralatan untuk berlatih. Seperti perangkat lenong, alat Hadroh, Marawis dan lainnya. Kalau memungkinkan, ia berharap ada subsidi untuk honor pelatih. “Mungkin dapat subsidi yang nantinya bisa buat honor para pelatih,” ujar Baba Amang.
Sementara itu, Lurah Kemanggisan, Amperiyani sangat mengapresiasi kiprah Sanggar Seni Tumbal Pitung Jatayu untuk melestarikan seni dan budaya Betawi. Pihaknya berencana mendaftarkan sanggar tersebut ke Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Barat agar nantiny bisa mendapatkan perhatian. “Rencananya akan didaftarkan ke Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Jakbar. Kami sudah meminta data Sanggar Seni Betawi Tumbal Pitung Jatayu,” katanya. (Johan)