Ruang Utama Vihara Terbakar, Perayaan Imlek Tetap Dilaksanakan
JAKARTA,IJN.CO.ID – Meski ruang utama Vihara Dharma Bhakti habis terbakar, namun untuk perayaan Imlek 2567 tidak ada masalah. Vihara ini tetap bisa dipakai untuk sembahyang ritual.Karena Vihara yang terbakar hanya sebagian saja.
Sementara ruangan lainnya tidak terbakar dan bisa dimanfaatkan untuk ibadah.
Sembahyang itu wajib bagi manusia, karena sembahyang untuk menjadikan manusia yang baik dan berbuat kebajikan terhadap sesama umat didunia. Jangan jadikan alasan Vihara terbakar malas untuk bersembahyang, ujar Aling (45 th) warga Jembatan Lima, Jakarta Barat.
Meski ruangan utama Vihara Dharma Bhakti di Jalan Kemenangan III atau Jalan Petak Sembilan Kelurahan Glodok Kecamatan Tamansari Jakarta Barat musnah terbakar, namun setiap harinya ramai dikunjungi umatnya yang akan beribadah.
Dari sekian patung yang ada di Vihara Dharma Bhakti itu, hanya satu patung Dewi Kwan Im yang selamat dari amukan si Jago Merah. Kini patung Dewi Kwan Im menjadi kebanggaan umat Vihara Dharma Bhakti. Konon kabarnya patung Dewi Kwan Im ini dapat membawa keberkahan bagi umatnya.
Vihara Dharma Bhakti ini merupakan Vihara terbesar di Jakarta dan tertua di Indonesia. Makanya tidaklah heran kalau Vihara Dharma Bhakti ini sering dikunjungi turis asing dari mancanegara maupun domestik.
Untuk perayaan Imlek tahun 2567 yang jatuh pada tanggal 8 Februari 2016 ini. Panitia perayaan imlek tengah merapihkan ruangan utama yang hangus terbakar belum lama ini. Ruang utama yang terbakar itu atapnya ditutup dengan plastik agar orang yang datang untuk sembahyang tidak kehujanan.
Begitu pula dengan tiang kayu yang sudah hangus jadi arang dilapisi dengan kain merah sehingga nampak indah dan tidak terlihat bekas terbakar. Pekerja bangunan tengah membuat meja untuk kegiatan acara sembahyang imlek.
Menjelang Imlek 2567, umat Vihara Dharma Bhakti nampak terus berdatangan untuk melakukan upacara sembahyang bersama keluarganya dan umat lainnya. Pembakaran lilin dan kertas warna warni sebagai lambang kemakmuran juga menghiasi acara sembahyang menjelang tahun baru Imlek.
Sementara di ruangan Patung Kwan Im, umat Vihara Dharma Bhakti terlihat ramai melakukan upacara sembahyang dengan khusuk. Mereka memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan keberkahan dan keselamatan pada keluarganya.
Vuhara Dharma Bhakti itu kononm kabarnya telah berusia sekitar 740 tahun dan asal mula nama Vihara Dharma Bhakti dulunya adalah Klenteng yang bernama Kwan Im Teng. Pada tahun 1740-an saat terjadi pembantaian terhadap orang orang Tionghoa di Kali Angke. Klenteng ini sempat dirusak dan dibakar, kemudian klenteng ini berubah nama menjadi Klenteng Dharma Bhakti. Sekarang Vihara Dharma Bhakti ini lebih dikenal dengan nama Klenteng Cing Te Yen. (Johan).