Published On: Kam, Feb 4th, 2016

RPTRA Kedoya dan Krendang Diresmikan

Share This
Tags
(foto:Ist)

(foto:Ist)

JAKARTA,IJN.CO.ID – Untuk menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan lurah dan camat harus berani mengambil tindakan tegas terhadap warga yang membuang sampah sembarangan dan sekaligus mengajukannya ke pengadilan agar mereka jerah. Hal itu dikatakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat meresmikan RPTRA di Kelurahan Krendang, Kecamatan Tambora dan Kedoya Utara Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat, Rabu 3 Februari 2016.
Kalau warga yang melanggar itu kita biarkan terus, sudah tentu peraturan yang kita buat tidak ada artinya. Jadi lurah harus berani mengambil tindakan tegas terhadap warga yang bandel, ujar Basuki.
Akibat warga berani membuang sampah sembarangan tanpa dikenakan tindakan berupa denda. Warga negara asing yang sedang berada di Indonesia juga seenaknya membuang sampah dan terhindar dari denda. Padahal di negaranya membuang sampah sembarangan dikenakan denda yang cukup tinggi nilainya.
(foto:Ist)

(foto:Ist)

“Tindakan semacam ini harus berani dikenakan pada warga untuk mengajak mereka hidup tertib”, ujar Basuki.
Selain itu, warga juga dilarang melintas di perlintasan kereta api, karena melintas di perlintasan kereta api penuh dengan bahaya. Untuk itu, Basuki minta pada petugas kereta api harus berani melarang orang yang melintas diperlintasan kereta api, ujar Basuki.
Selanjutnya Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pembangunan RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) ini dibutuhkan sebagai sarana interaktif langsung dan wadah untuk melakukan kreativitas dan berinterakAhok Resmikan RPTRA Krendang & Kedoya Utara ditandai dengan penandatanganan prasasti.
Kehadiran mantan Bupati Belitung Timur, itu disambut warga Tambora. “Hari ini sekaligus meresmikan dua RPTRA, satu RPTRA lagi yakni RPTRA Kedoya
Utara. Maunya, CSR meresmikan keduanya, tapi itu nggak mungkin..
Lebih lanjut, Ahok menjelaskan, RPTRA Krendang ini nantinya akan membawa banyak
manfaat buat masyarakat. RPTRA tidak sama dengan taman. Ada perbedaan mendasar
antara RPTRA dengan Taman. Secara filosofi, sebuah taman belum tentu ada RPTRA. Tapi, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak pasti ada taman di dalamnya. “Intinya, RPTRA itu lebih lengkap,” ujar Ahok.
Ia mengetahui bahwa wilayah Tambora merupakan permukiman padat penduduk. Saking
padatnya, warga harus rela tidur secara bergantian (shif).”Saya tahu di Tambora
ini penduduknya sangat padat, bahkan katanya tidur pun harus bergantian (Shif).
Tidur saja bergantian, bagaimana bisa berinteraksi antar tetangga. Jadi, RPTRA
ini lah tempat kita semua berkumpul,” ujarnya.
Sementara itu, CEO Blibli.com Kusumo Martanto memberikan apresiasi keberadaan
RPTRA ini.Perusahaannya sangat mendukung pemerintah dalam pembangunan taman
Multi fungsi di wilayah padat penduduk. Blibli.com membangun RPTRA Krendang .(johan)