Published On: Kam, Sep 17th, 2015

Robot Seks Segera Dijual dengan Harga Rp 101 Juta

Share This
Tags
(foto:blog.suntime/AFP)

(foto:blog.suntime/AFP)

INGGRIS,IJN.CO.ID – Akhir tahun ini, robot-robot khusus dewasa alias sex robots akan mulai hadir di pasaran.Dirancang untuk memenuhi kebutuhan batin penduduk dunia. Ada dua produsen yang sedang berpacu dengan waktu untuk menghadirkan sex robots sebelum tahun berganti membuat Kathleen Richardson gelisah.
Pakar etika kerobotan itu menganggap robot-robot seksual yang kini sedang dikembangkan True Companion dan Abyss Creations tersebut sebagai kesalahan. Karena itu, dia pun gigih mengampanyekan larangan perkembangan sex robots.
”Ini (robot-robot seksual) sungguh sesuatu yang tidak perlu dan tidak diharapkan,” tegasnya. Richardson menambahkan bahwa sex robots yang punya fungsi hampir sama dengan alat bantu seks alias sex toys itu bukan inovasi yang layak.
Sebab, robot-robot yang bakal dikemas sebagai perempuan atau lelaki rupawan dan bertubuh sempurna itu justru akan membahayakan hubungan antarmanusia.
”Industri robot akan menghasilkan robot-robot seksual dalam gambaran manusia yang sempurna. Bukan hanya penampilan, peranan robot-robot itu juga akan dibuat ideal. Ini sangat memprihatinkan,” urai dosen De Montfort University di Kota Leicester, Inggris, tersebut. Dia khawatir sex robots mengambil alih fungsi suami atau istri.
Dalam wawancara dengan BBC, Richardson mengatakan bahwa fungsi robot-robot seksual itu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan alat bantu seks, khususnya yang berwujud boneka (sex doll). Karena itu, sebenarnya, kehadiran robot-robot tersebut tidak terlalu dibutuhkan. Toh, sudah ada alat bantu dalam bentuk lain yang lebih sederhana dan memiliki fungsi sama.
Melalui media, Richardson mengimbau perusahaan-perusahaan teknologi untuk mempertimbangkan ulang rencana memproduksi sex robots. Sebab, kehadiran robot-robot itu hanya akan menimbulkan masalah baru dalam hubungan antarmanusia.
‘Ini bisa memicu tumbuhnya satu pemikiran bahwa tidak ada yang lebih penting dari sebuah hubungan selain persetubuhan,” kritiknya.
Di sisi lain, Abyss Creations menganggap sex robots sebagai perkembangan teknologi yang perlu. Produsen alat bantu seks itu berencana menambahkan sentuhan cerdas pada komoditasnya. Yakni, sentuhan yang berbau manusia. Dengan demikian, mereka yang membutuhkan alat bantu seks akan memiliki lebih banyak pilihan. Dari kacamata bisnis, sex robots memang menjanjikan peluang yang menarik.
True Companion pun sepakat dengan Abyss Creations. Perusahaan teknologi yang siap meluncurkan robot seksual pertamanya akhir tahun ini tersebut menegaskan bahwa pasar sex robots cukup besar. Apalagi, saat ini, jumlah manusia yang enggan menikah dan berkeluarga kian bertambah. Maka, sex robots bisa menjadi jawaban bagi kebutuhan biologis mereka.
”Kami akan mulai memasarkan Roxxxy akhir tahun ini,” ujar Chief Executive True Companion Douglas Hines,Selasa (15/9). Perusahaan yang berbasis di Negara Bagian New Jersey, Amerika Serikat (AS), itu mengklaim Roxxxy sebagai robot seksual pertama di dunia. Tidak sekadar memuaskan hasrat biologis pemiliknya, robot berpenampilan seksi itu juga bisa merespons emosi manusia.
Tentang kampanye anti-sex robots yang diembuskan Richardson, Hines mengatakan bahwa Roxxxy tidak akan menggeser atau malah mengambil alih fungsi istri. ”Kami tidak menciptakan robot ini untuk menggantikan peran seksual istri. Ini adalah solusi yang kami hadirkan bagi mereka, para pria, yang sudah tidak mempunyai istri,” dalihnya.
Lebih lanjut, Hines mengatakan bahwa aktivitas seksual hanyalah sebagian kecil dari fungsi Roxxxy. Robot yang bakal hadir dalam wujud perempuan cantik nan seksi itu, menurut dia, akan menjadi teman bagi si pemilik. Tidak hanya mereaksi emosi si pemilik, Roxxxy juga akan bisa mencatat hobi atau hal-hal yang disukai pemiliknya. Termasuk, hal-hal yang tidak disukai pemiliknya.
Generasi pertama Roxxxy bakal dijual dengan harga USD 7.000 atau setara dengan Rp 101 juta di pasaran. ”Kami sudah menerima ribuan pre-orders,” kata Hines. Dia menyebutkan bahwa para pemesan itu berasal dari seluruh penjuru dunia, tidak hanya dari Negeri Paman Sam.
Besarnya minat masyarakat terhadap Roxxxy itulah yang membuat True Companion berniat memproduksinya lebih banyak.
”Kita tidak mungkin bisa mengabaikan pasar robot intim yang demikian besarnya. Apalagi, memproduksi robot mirip manusia seperti itu sudah bukan hal yang sulit lagi,” kata Kevin Curran dari Institute of Electrical and Electronics Engineers.
Tapi, dampak negatif robot-robot seksual itu pun tidak akan bisa dibendung. Karena itu, dia berharap manusia bisa lebih bijaksana menyikapi fenomena tersebut. (BBC/jpnn/ijn)