Published On: Sel, Sep 29th, 2015

Rita Subowo: “Kita Jangan Terpecah ! Beda Pendapat itu Biasa”

Share This
Tags
(foto:Ist)

(foto:Ist)

JAKARTA,IJN.CO.ID – Rapat Anggota Istimewa dan Kongres Istimewa Komite Olimpiade Indonesia (KOI) akhirnya deadlock, dikarenakan tidak ada titik temu dalam membahas merevisi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) terkait anggota baru.
Rapat Anggota Istimewa dan Kongres Istimewa yang dihadiri seluruh anggota dan akhirnya terhenti sebelum ada keputusan itu digelar di Hotel Peninsula, Jakarta, Senin 28 September 2015.
“Saya prihatin dengan kondisi ini. Perbedaan pendapat dalam sebuah kegiatan itu biasa. Makanya kami berharap jangan sampai kita terpecah,” kata Ketua KOI Rita Subowo di Kantor KOI Senayan, Jakarta. Berdasarkan Rapat Anggota Tahunan (RAT), beberapa waktu lalu, ada sembilan calon anggota yang telah disetujui diterima menjadi anggota KOI dengan syarat, antara lain cricket, jet ski, kabbadi, dan rugby.
Syarat yang harus dipenuhi diantaranya adalah minimal harus mempunyai 10 pengurus provinsi serta menggelar kejurnas. Hanya saja, syarat tersebut tidak bisa terpenuhi sehingga harus melakukan revisi AD/ART agar ke sembilan cabang ini bisa resmi diterima menjadi anggota KOI. “Seharusnya ini disetujui pada rapat istimewa. Setelah itu disahkan dalam kongres. Tapi anggota tidak setuju,” kata Rita Subowo.
“Sebaiknya syaratnya dipermudah. Itu juga sesuai dengan instruksi IOC. Bukan dipersulit seperti sekarang. Makanya saya usulnya revisi AD/ART. Tapi anggota tidak setuju. Makanya rapat kami tutup,” ungkap Rita.
Dengan adanya permasalahan yang berujung dengan berkumpulnya para anggota KOI membentuk kelompok tersendiri. Bahkan, kelompok yang dimotori oleh mantan Sekjen KOI Timbul Thomas Lubis ini langsung mempersiapkan perangkat untuk menghadapi Kongres KOI, Oktober 2015 mendatang. “Kondisi ini kami khawatirkan akan berpengaruh pada atlet. Padahal saat ini dihadapkan dengan beberapa kejuaraan internasional,” kata Rita Subowo, mantan Ketua Umum KONI Pusat itu.(*/ijn)