Published On: Sen, Agu 24th, 2015

Rakyat Harus Berani Melawan

Share This
Tags
Perlawanan warga Kampung Pulo (foto:Ist)

Perlawanan warga Kampung Pulo (foto:Ist)

JAKARTA,IJN.CO.ID – Bicara gusur mengusur bukanlah hal yang baru di negeri ini. Pasalnya, soal gusur menggusur tersebut sering kali terjadi menimpa rakyat kecil, rakyat miskin dan rakyat melarat di republic ini. Dan yang diuntungkan dari penggusuran biasanya orang yang memiliki uang banyak dan para cukong.
Penggusuran yang dilakukan pemerintah seperti yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta , Basuki Cahaya Purnama alias Ahok terhadap warga kampong pulo, jatinegara, Jakarta Timur yang sudah menempatinya selama puluhan tahun ini menimbulkan banyak komentar pedas dari banyak kalangan.
Seperti komentar yang dilontarkan Pengacara yang juga dikenal sebagai raja demo Dr. Eggi Sudjana, SH dalam sambutannya di acara peringatan HUT RI ke-70 yang digelar oleh Gentari di Jalan Tebet Timur Dalam Raya, yang mengajak kepada seluruh masyarakat Jakarta untuk berani melawan setiap kebijakan yang tidak pro rakyat yang dilakukan oleh Gunernur DKI Jakarta tersebut.
Eggi Sudjana, mengajak rakyat Jakarta Khusunya warga Kampung Pulo untuk melawan Ahok karena sewenang-wenangnya mengusur.”Kita harus berani melawan setiap kebijakan yang tidak menguntungkan rakyat bukan saja pada Ahok.Tapi pada siapa saja pemimpin yang tidak berjuang untuk kepentingan dan kemakmuran serta kesejahretaanrakyatnya,” tegas Eggi.
Sehingga membuat pemprov DKI bergerak sangat hati-hati dalam masalah relokasi warga kampong pulo ini. Dan membuat Wagub DKI, Djarot Saiful Hidayat, memperingatkan anak buahnya untuk tidak main-main dalam mensukseskan kegiatan penggusuran tersebut.
Menurut, Djarot, dia rutin bersosialisasi dengan petugas dan masyarakat kampong Pulo. Baik turun kelokasi maupun menerima laporan dari aparat pemerintah setempat.Dari, laporan diketahui bahwa kapasitas flat yang ada di Jatinegara Barat, Jakarta Timur tersebut, tidak mencukupi kebutuhan warga Kampung Pulo.
Karena itu, Djarot memerintahkan anak buahnya untuk melakukan pendataan soal kekurang tempat penampungan tersebut.”Kami perlu data perkepala keluarga. Karena data tersebut untuk disesuaikan dengan kebutuhan sisa flat yang harus segera disediakan” ujarnya.
Dikatakan, pihaknya sekarang ini sedang menyiapkan flat tambahan untuk kekurangan warga Kampung Pulo. Flat yang dimaksud tersebut adalah flat Cipinang Besar dan flat Pulo Gebang. Khusus flat Cipinang bEsar kapasitas yang tersedia hanya 450 unit.Sedangkan flat di Pulo Gebang sedating didata untuk mengetahui jumlah unit yang kosong.
Pokoknya semua hunian untuk warga Kampung Pulo, dipastikan layak huni. “Nggak mungkin dong kalau ngak layak, kami berikan yang manusiawi,” jelasnya.
Sedangkan warga Kampung Pulo, yang kini menempati flat Jatinegaraa Barat, tetap menuntut Pemprov DKI memberikan ganti rugi bagi tempat tinggal mereka . Dan, warga Kampung Pulo sedang menunggu putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. (bbs/nn)