Prasetyo Edi Siap Menghadap Menpora: Munas IMI Harus Diulang !
JAKARTA,IJN.CO.ID -Kandidat Ketua Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) Prasetyo Edi Marsudi dalam Musyawarah Nasional 18 Desember 2015 lalu, siap menghadap Menpora agar masalah cepat selesai.”Sekarang ini akan ditangani Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (BAORI).Kita tunggu hasilnya, BAORI jadi wasitnya,” jelas Prasetyo di sela diskusi “Menyikapi Kondisi IMI untuk Kemajuan dan Kebersamaan” di Hotel Aryaduta Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) terancam terjadi dualisme kepemimpinan setelah Prasetyo Edi Marsudi sebagai salah satu calon menuntut dilakukannya Musyawarah Nasional (Munas) ulang, setelah dinilai banyak terjadi kesalahan yangmendasar.
“Saya menuntut adanya Munas ulang yang demokratis. Jikapun saya nantinya kalah, saya hormati keputusan itu,” kata Prasetyo.
Munas PP IMI sendiri berlangsung di Hotel Borobudur Jakarta, 18 Desember 2015 lalu. Sebenarnya ada dua calon yang maju yaitu Prasetyo Edi Marsudi dan Sadikin Aksa.
Seperti diketahui Ketua DPRD DKI Jakarta itu harus mengundurkandiri karena sistem pemilihannya dinilai menyalahi aturan. Pada pemilihan ketua periode 2015-2019 menggunakan sistem terbuka.
Dampak dari mundurnya Prasetyo Edi Marsudi, Sadikin Aksa yang merupakan calon satu-satunya akhirnya menang secara aklamasi. Hanya saja kemenangan ini masih ditentang oleh pendukung Prasetyo Edi Marsudi di antaranya Pengprov IMI DKI Jakarta.
Saat ini permasalahan yang terjadi di tubuh PP IMI telah masuk ke KONI. Proses mediasi juga akan dilakukan dengan mempertemukan Prasetyo Edi Marsudi dengan Sadikin Aksa dalam waktu dekat.
“Saya sudah komunikasi dengan KONI. Saya bertanya apakah ada pelantikan PP IMI? KONI menegaskan tidak akan ada pelantikan sebelum permasalahan yang ada diselesaikan,” kata pria yang juga seorang politisi itu.
Dengan permasalahan yang ada, pihak Prasetyo Edi akan mengajukan gugatan ke Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (BAORI). Selain itu juga akan melaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dengan uang pendaftaran sebesar Rp100 juta yang tidak sesuai AD/ART.
Rencananya , masih ada satu kali lagi mediasi yang di prakarsai KONI pusat. Kalau mediasi kembali gagal, maka kasus ini akan dibawa ke Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (BAORI).
Acara ini juga dihadiri tokoh senior otomotif, seperti Helmi Sungkar, Dolly Indra Nasution, pebalap nasional Rifat Sungkar, ketua IMI DKI Judiarto dan lain-lain. (jef)