Published On: Sab, Agu 22nd, 2015

Prajurit AS Lumpuhkan Aksi Teror di Kereta Cepat Prancis

Share This
Tags
Antisipasi teror susulan Tentara Prancis patroli di mal (foto:Ist)

Antisipasi teror susulan Tentara Prancis patroli di mal (foto:Ist)

PRANCIS,IJN.CO.ID – Aksi penembakan di kereta cepat Prancis berhasil dilumpuhkan oleh tindakan heroik prajurit Amerika Serikat (AS). Prajurit itu kebetulan berada di dalam kereta tersebut.

Seorang pria yang dilengkapi dengan senjata lengkap, melakukan serangan di sebuah kereta cepat Prancis. Dua orang terluka dalam kejadian ini.Motif dari penyerangan ini masih belum diketahui. Namun pihak Kejaksaan Prancis menyebutkan penyelidikan kasus ini dilakukan oleh penyelidik anti-teror.

Sementara tersangka yang ditangkap di sebuah stasiun di utara Prancis, sudah teridentifikasi sebagai pria berusia 26 tahun asal Maroko atau keturunan Markoko. Kereta itu diketahui dalam perjalanan dari Amsterdam, Belanda menuju, Paris, Prancis pada Jumat (21/8/2015).
Salah satu prajurit AS mendengar pelaku penembakan tengah mengisi peluru di dalam kamar mandi. Saat pelaku keluar kamar mandi, kedua prajurit itu pun langsung mengkonfrontir pelaku.

Dua orang terluka dalam kejadian ini, salah satu dari yang terluka adalah prajurit AS. Sementara pelaku penembakan sendiri diketahui membawa senapan Kalashnikov, pistol otomatis dan pisau.

“Pelaku berhenti di antara dua gerbong dan tiba-tiba saja melepaskan tembakan yang mengeluarkan seperti suara clik-clik-clik. Ini berbeda dengan seperti yang ada di film,” ujar seorang saksi bernama Damien, seperti dikutip AFP, Sabtu (22/8/2015).

“Kemudian pelaku kembali ke gerbong 12 dan seseorang yang berpakaian kaos hijau, dengan rambut dicukur rapih melihatnya dan langsung meringkusnya,” lanjut Damien.

Pelaku penembakan ditangkap 10 menit kemudian setelah kereta itu tiba di Stasiun Arras. Saat kejadian, kereta diketahui dipenuhi oleh 554 penumpang.

Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve memuji tindakan dari prajurit AS itu. “Mereka menunjukkan keberanian dalam situasi sulit. Tanpa tindakan mereka, kejadian bisa saja bertambah parah,” tutur Cazeneuve.

Motif dari penyerangan ini masih belum diketahui. Namun pihak Kejaksaan Prancis menyebutkan penyelidikan kasus ini dilakukan oleh penyelidik anti-teror.(AFP/IJN)