Washington,IntiJayaNews.com – Otoritas imigrasi Amerika Serikat (AS) menangkap hampir 500 orang di sebuah pabrik Hyundai di negara bagian Georgia, AS.
Mayoritas dari mereka yang ditahan di lokasi seluas 3.000 hektar, yang dibangun oleh perusahaan Korea untuk memproduksi kendaraan listrik dan telah beroperasi selama setahun, adalah warga negara Korea.
Korea Selatan menyatakan “keprihatinan dan penyesalan” atas operasi tersebut dan mendesak pemerintah AS untuk menghormati hak-hak warganya.
Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan kepada BBC bahwa para agen mengeksekusi surat perintah penggeledahan karena tuduhan “praktik ketenagakerjaan yang melanggar hukum dan kejahatan federal serius lainnya”.
“Ini bukan operasi imigrasi di mana agen memasuki lokasi, mengumpulkan orang-orang, dan menempatkan mereka di bus,” ujar Steve Schrank, agen khusus yang bertanggung jawab atas Investigasi Keamanan Dalam Negeri di Atlanta, dalam konferensi pers pada hari Jumat.
“Ini merupakan investigasi kriminal selama beberapa bulan di mana kami telah mengembangkan bukti, melakukan wawancara, mengumpulkan dokumen, dan menyajikan bukti tersebut… untuk mendapatkan surat perintah penggeledahan,” tambah Schrank. Ia mengatakan ini adalah “operasi penegakan hukum tunggal terbesar dalam sejarah investigasi keamanan dalam negeri”.
Penggerebekan ini berpotensi meningkatkan ketegangan antara dua prioritas utama Presiden Donald Trump – membangun manufaktur di AS dan menindak imigrasi ilegal.
Hal ini juga dapat menekan hubungan negara dengan sekutu utamanya. Presiden Trump mengatakan di Ruang Oval pada hari Jumat: “Mereka adalah imigran ilegal dan ICE hanya menjalankan tugasnya.” (Sindonews)