PKL di Kota Tua Tumbuh Kembali
JAKARTA,IJN.CO.ID – Penempatan Pedagang Kaki Lima (PKL) dilokasi Kota Tua dikeluhkan puluhan pemilik kantor di Jalan Kali Besar Timur Kelurahan Pinangsia Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat. Lantaran pedagang tersebut berjualan pada lokasi untuk keluar masuk kendaraan parkir.ke kantor.
Akibat jalan untuk keluar masuk kendaraan kelokasi parkir miliknya sendiri tertutup pemilik kantor merasa dirugikan dan meminta pada pemda DKI Jakarta agar menempatkan PKL pada lokasi yang jauh dari perkantoran.
PKL yang ditempatkan di kota tua itu selain mengganggu keluar masuk kendaraan pemilik kantor, juga mengganggu pintu utama untuk keluar masuk tamu, sehingga tamu yang datang terpaksa parkir ditempat lain.
Tenda PKL yang berada di Jalan Kali Besar Timur dipadati pedagang pada sore hari mulai pk 17.00 wib, sedangkan pada pagi hari tenda tersebut dipergunakan untuk parkir kendaraan.
Melihat pedagang kaki lima masih bertebaran di kota tua, kesan kota tua sebagai kota wisata tidak nampak. Bahkan terkesan sebagai perkampungan kumuh yang tidak ada penghuninya, ujar Andi satu warga disana.
Sebagai kota wisata dunia seharusnya kota tua bebas dari pedagang kaki lima. Bukan sebaliknya menempatkan kaki lima disitu sehingga bau busuk bekas makanan busuk berseliweran tertiup angin. “Kalau bau busukm bekas makanan menyengat hidung setiap pengunjung, apakah ini sebagai kota wisata yang diidamkan”, ujarnya.
Untuk itu, Andi berharap pedagang kaki lima ditertibkan saja dari lokasi kota tua, karena selain merusak pemandangan obyek wisata kota tua juga mengganggu pemilik kantor dan tamu yang datang ke kantornya.
Sementara itu, pedagang kaki lima di bawah kolong jembatan layang Pasar Pagi di Kelurahan Pinangsia Kecamatan Tamansari kembali berdagang dengan menggunakan payung sebagai penutup kepala dari terik matahari. Bahkan parkir kendaraan di Jalan Kecil Pasar Pagi kembali dua jalur sehingga sering menimbulkan kemacetan arus lalulintas. (johan)