Pertumbuhan Bayi Terhambat karena Prematur, Begini Mencegahnya
Jakarta, Ketika bayi lahir prematur, bukan berarti bayi bisa dibiarkan begitu saja. Harus ada upaya lebih untuk menyelamatkannya dari kematian, ataupun gagal tumbuh. Ini demi mencegah si bayi mengalami Extrauterine Growth Restriction (EUGR).
“Kalau terpaksa lahir sebelum waktunya, dokter harus memastikan si bayi mendapatkan nutrisi yang optimal agar tidak sampai terjadi Extrauterine Growth Restriction, jadi bayi pertumbuhannya terhambat,” ungkap Dr dr Rinawati Rohsiswatmo, Sp(A)K.
Hal ini ia sampaikan dalam Media Edukasi ‘Pencapaian dan Tantangan dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup Bayi Prematur’ di Hotel Royal Ambarrukmo dan ditulis Senin (27/4/2015).
Seperti dikutip dari Medscape, EUGR merupakan kondisi yang kerap ditemukan pada bayi yang lahir prematur dengan bentuk tubuh yang kecil karena kurangnya pemberian nutrisi secara agresif di hari-hari pertamanya, sehingga kemudian bayi mengalami kekurangan energi dan nutrisi yang bisa berakibat pada terhambatnya pertumbuhan atau bayi tumbuh dengan tinggi di bawah rata-rata.
Kendati demikian staf divisi neonatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM tersebut meyakinkan bahwa EUGR masih bisa dihindari “Di NICU, bayi kasih minum ASI cepet-cepet, lewat oral. Jangan pakai infus, kecuali untuk anak-anak yang lahir hanya 9 ons atau masih belum bisa menerima nutrisi karena alasan tertentu. Sesudah itu, cepat diberi ASI,” tegasnya.
ASI menjadi pilihan utama karena semua pihak sepakat tidak ada makanan yang lebih baik untuk bayi selain ASI. Kalaupun sang ibu tidak dapat memberikan nutrisi tersebut, bisa digunakan ASI dari donor asalkan sudah benar-benar terjamin kualitasnya, artinya berasal dari donor yang sehat dan tidak mengidap penyakit serius seperti AIDS dan hepatitis.
“Cari donor yang usia anaknya sama. Jangan dari yang anaknya usia dua tahun dikasih ke bayi 27 minggu, nggak cocok,” ingatnya.
Posisi bayi ketika menyusu juga dirasa penting oleh dr Rina. Syaratnya dagu bayi harus menempel dengan payudara sang ibu, begitu juga dengan hidungnya. “Tidak usah takut hidung bayi ketutup karena walaupun kecil, bayi tuh pinter. Kecuali memang bayi koma, karena ia memang nggak bisa menyusu,” katanya.
Menyusui boleh dilakukan dalam keadaan duduk maupun berbaring. Untuk memastikan apakah posisi menyusui ibu sudah benar atau belum, tanyakan kepada perawat atau dokter.
Lantas berapa banyak ASI yang harus diberikan untuk bayi prematur? “Karena bayi prematur startnya ketinggalan, ibu memang harus menggenjot pemberian ASI, tapi ini ada aturan mainnya, pakai saja 20-30 gram sehari,” saran dr Rina.
Itu artinya dalam satu minggu pastikan bayi mengalami penambahan berat badan sebesar 200 gram atau 2 ons agar bisa dikatakan bayi tumbuh sehat. “Tapi kalau malah nambahnya 5 ons ya kelebihan atau cuma 50 gram ya ini kurang. Untuk itu konsultasikan saja,” tambahnya.
Setidaknya, para ibu dapat mengecek sendiri apakah bayinya bisa tumbuh optimal, yaitu dengan memastikan apakah berat badan si bayi prematur sudah sama dengan berat bayi yang lahirnya cukup bulan di usia dua tahun, begitu juga dengan kemampuan otaknya.
source:detik.com