Published On: Sab, Agu 8th, 2015

Perempuan Indonesia Diincar Sindikat Narkoba Nigeria

Share This
Tags
Aksi sindikat jaringan narkoba yang didalangi WN Nigeria Silvester Obiekwe akhirnya tercium BNN (foto:lip6)

Aksi sindikat jaringan narkoba yang didalangi WN Nigeria Silvester Obiekwe akhirnya tercium BNN (foto:lip6)

JAKARTA,IJN.CO.ID – Faktor ekonomi menjadi alasan bagi sejumlah perempuan di Indonesia tergiur untuk dijadikan kurir oleh sindikat narkoba internasional dari Nigeria.
Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Deddy Fauzi Elhakim memaparkan, hingga saat ini, tercatat sekira 100 kurir perempuan asal Indonesia ditangkap di beberapa negara, seperti Filipina, Peru, Kolumbia, Bangkok, dan Tokyo.
“Mungkin, memang karena alasan ekonomi. Para perempuan diiming-imingi uang dan dicukupi kebutuhannya,” ujar Deddy, Jumat (7/8/2015).
Selain itu, menurut Dedi, aksi warga Nigeria dengan cara menebar pesona kepada perempuan Indonesia menjadi faktor pendukung terjadinya rekrutmen tersebut. Dengan cara itu, mereka mengelabui para kaum hawa untuk dijadikan kurir sabu.
Bahkan, ungkap dia, karena banyaknya perempuan asal Indonesia yang kini berprofesi menjadi kurir sabu melambungkan nama Indonesia saat di belahan Asia Pasifik.
“Mungkin juga orang Nigeria yang tebar pesona, kan bibirnya sensual, lebih perkasa, dan tidak bisa ditemukan pada orang Indonesia. Sampai-sampai perempuan kita terkenal jadi kurir di Asia Pasifik,” imbuhnya.
Selain Indonesia, kata Dedi, saat ini jaringan internasional asal Nigeria tersebut juga mulai meluas hingga ke Timor Leste.
Atas masalah itu, Dedy menuturkan, Kepala Kepolisian Timor Leste telah berkoordinasi dengan BNN untuk mengungkap jaringan kriminal internasional tersebut.
“Sudah sampai ke negara tetangga. Sindikat Nigeria gunakan berbagai macam cara, mereka pikat perempuan paruh baya. Kemudian, janji bisa dinikahi serta diiming-imingi upah besar,” sambungnya.
Guna mencegah persebaran jaringan tersebut agar tidak semakin meluas, Dedy mengungkapkan, pihaknya telah meminta keterlibatan Komnas Perempuan. Terlebih, hanya dengan upah Rp50 ribu hingga Rp75 ribu per gram, para perempuan Indonesia dengan mudah diperdaya untuk menjadi pengantar narkoba.
“Perlu keterlibatan Komnas Perempuan. Rugi kalau perempuan kita mau sama orang Nigeria seperti itu,” pungkasnya. (*/IJN)