Pendengar RRI Kecewa Konflik Menpora Vs PSSI
Jakarta,IJN.CO.ID – Radio Republik Indonesia (RRI) menggelar Live Pendengar dalam acara Diskusi Nasional Sepak Bola Nasional, Kamis (21/5/2015).Fuadi, salah satu pendengar RRI mengatakan prihatin melihat kondisi konflik Menpora dan PSSI yang ada sekarang ini.
“Kami pesemis dengan konflik sepakbola Indonesia. Kalau dikenakan sanksi itu terima saja. Ini masalahanya sudah kusut,” terangnya.Selama PSSI mengurus sepakbola ini tim sepakbola Indonesia naik turun dalam prestasi. “Menurut saya lebih baik kita mundur ke belakang dulu, demi melangkah ke depan, dan demi kejayaan sepakbola Indonesia yang lebih baik,” tambahnya.
Menanggapi pendengar, Ketu Pengcab PSSI Jakarta Timur dan Anggota Komite Pembinaan Usia Muda PSSI periode 2015-2019, GH Sutedjo mengatakan setuju adanya perubahan di tubuh PSSI. Namun, di sisi lain, ia mengaku kecewa jika sampai Indonesia kena sanksi dari FIFA.
Menurutnya, jika Menpora memang ingin adanya perubahan dalam pembinaan sepakbola di tanah-air. Fokus perhatian pemerintah adalah menyiapkan lahan untuk dibangun lapangan sepakbola.
“Saya kecewa karena selama ini fokus Menpora hanya diarahkan kepada 18 klub ISL saja. Seharusnya Menpora juga memperhatikan pembinaan sepakbola di usia dini. Yakni dengan memperbanyak lapangan sepakbola yang saat ini sudah banyak tergusur,” kata GH Sutedjo.
Jika Indonesia mendapat sanksi dari FIFA, akan banyak yang menjadi korban dari pembekuan itu. Mulai dari pedagang asongan, penjual kaos, produsen bola kaki, pemain, atau wasit yang kehilangan mata pencaharian.
Hal senada juga dilontarkan wartawan senior TB. Adi menjelaskan,organisasi sepakbola di dunia adalah FIFA. Jadi PSSI hanya bisa diatur oleh FIFA, pemerintah tidak bisa campur tangan dalam organisasi PSSI. Hal inilah yang perlu diketahu masyarakat luas, agar jelas duduk persoalannya.
Sementara Koordinator supporter Jakmania, Richard Achmad mengharapkan konflik Menpora-PSSI segera berakhir . “Permasalahan jangan dibesarkan lag, karena sanksi FIFA sudah di depan mata,” tandasnya.
Begitu pula harapan Manajer Tim Persebaya, Sulaiman Gendhar mengatakan, jangan sepakbola dibawa ke ranah politik. Akibatnya banyak yang dirugikan Imam Nahrowi sebagai Menpora atas pembekuaan PSSI. (jef)