Jakarta,IntiJayaNews.com – Meningkatnya kasus penculikan anak di berbagai daerah, disorot Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi.
Menurutnya, kerentanan anak terhadap penculikan dipengaruhi banyak faktor, seperti lemahnya pengawasan keluarga, kedekatan pelaku dengan lingkungan korban, pemanfaatan media sosial untuk memantau aktivitas anak, hingga rendahnya kewaspadaan masyarakat.
“Banyak kasus menunjukkan pelaku bukan orang asing, melainkan berasal dari lingkungan terdekat,” jelasnya.
Ia juga mengajak lingkungan sosial untuk lebih peka terhadap tanda-tanda mencurigakan.
Kemen PPPA terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, kepolisian, dan jejaring layanan untuk memastikan respons cepat terhadap laporan anak hilang. Layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 juga ditingkatkan agar pelaporan dapat segera diteruskan ke pihak berwenang. “Kecepatan respons sangat menentukan keselamatan anak,” tegas Menteri PPPA.
Menteri PPPA mengajak masyarakat untuk berani melapor jika melihat situasi mencurigakan atau dugaan penculikan, melalui UPTD PPA, layanan berbasis masyarakat, kepolisian, atau hotline SAPA 129 dan WhatsApp 08111-129-129. (Indonesiainside)





