Pemkot Jakbar Gencar Laksanakan Program HPSN
JAKARTA,IJN.CO.ID – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat gencar melaksanakan berbagai program untuk mendukung dan menyukseskan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2018.
Dalam rakor periapan HPSN 2018 di kantor walikota Jakbar pekan ini, Sekretaris Kota (Seko) Jakarta Barat H. Eldi Andi minta pada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Jakbar membuat program yang nantinya dimasukan dalam sistem website Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sementara itu,, Edy Mulyanto, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudis LH) Jakarta Barat kepada wartawan mengatakan, pihaknya memiliki beberapa program yakni operasi tangkap tangan (OTT) buang sampah sembarangan, gerebek sampah atau bersih-bersih sampah dan pembentukan bank sampah unit (BSU) di tiap RW se Jakbar ada 586 RW) sedekah sampah dan program Germilah (gerakan memilah sampah).
Untuk program Germilah sampah ada dua lokasi yang kita jadikan percontohan yakni di Komplek Perumahan Kebersihan, Bambu Larangan, Kelurahan Cengkareng Barat dan asrama kebersihan di RW 04 Kelurahan Tegal Alur Kecamatan Kalideres.
Di komplek Perumahan Kebersihan Bambu Larangan Kelurahan Cengkareng Barat Jakarta Barat ini ada 259 kepala keluarga (KK). Sedangkan di asrama kebersihan Tegal Alur ada 293 KK,” ujar Edy, Jumat (23/2).
Untuk program sedekah sampah ini, kata Edy, masyarakat yang sedekah tapi bukan langsung dalam bentuk uang. Melainkan sampah anorganik yang telah dipilah oleh Masyarakat. Selanjutnya sampah itu dijual ke Bank Sampah Induk (BSI) di Komplek Perumahan Kebersihan, Bambu Larangan. “Hasil penjualan sampah anorganik dari masyarakat itu uangnya disalurkan ke panti asuhan anak yatim dan lainnya,” ujar Edy..
Sementara jumlah BSU se Jakarta Barat, saat ini telah mencapai 496 unit. Masih dalam rangkaian HPSN 2018 di Jakarta Barat, pihaknya terus mengadakan lomba bersih dipo atau lokasi pembuangan sampah (LPS).
“Ada 7 dipo di 7 kecamatan yang kita lombakan, Kecamatan Tamansari tidak termasuk . Karena di wilayah tersebut tidak ada dipo karena minim lahan. Jadi pengangkutan sampah di Tamansari semuanya langsung dari gerobak sampah dibuang ke kendaraan diangkut ke pembuangan sampah,”ujar Edy. (Johan