Paket Ekonomi Ketiga Tak Bantu Daya Beli Rakyat
JAKARTA,IJN.CO.ID – Paket Ekonomi Tahap Tiga, termasuk menurunkan harga solar, gas dan listrik, tak cukup efektif untuk meningkatkan daya beli masayarakat yang melemah, karena yang disasar adalah produsen. “Dalam konteks problem jangka pendek, barangkali paket ini tak akan bisa cukup efektif untuk secara cepat memperbaiki daya beli masyarakat yang sudah melemah saat ini,” ujar pengamat ekonomi Lana Soelistyaningsih.
“Ini kan yang diturunkan solar, bukan premium. Solar lebih banyak (digunakan untuk kepentingan) perusahaan untuk distribusi, dll.”
“Harga solar turun, biaya produksi bisa turun, dan harga barang produksi bisa lebih murah. Pertanyaannya, apakah masarakat masih bisa beli?” tanya Lana pula.
Dikatakan, sebetulnya yang perlu diturunkan adalah justru Elpiji 3kg, “Karena ini yang menyangkut masyarakat banyak, yang jika diturunkan harganya akan berpengaruh langsung pada daya beli mereka.”
Paket kebijakan ekonomi III ini sepertinya dimaksudkan menjawab kritik pengamat dan pengusaha, terkait paket kebijakan ekonomi kedua yang dirilis pemerintah pada 29 September lalu.
“Sebagai respons terhadap turunnya biaya produksi, pengusaha normalnya meningkatkan produksi. Namun dalam kondisi sekarang, perusahaan pun akan melihat terlebih dahulu, apakah produksi mereka akan dibeli konsumen,” papar Lana lebih jauh.
“Nah, tadinya saya berharap yang diturunkan itu harga bensin premium. Ini akan menyasar konsumen, meningkatkan daya beli masyarakat.Saya juga berharap ada program BLT (Bantuan Langsung Tunai), tapi Presiden Jokowi kurang suka skema ini,” jelasnya. (BBC/IJN)