‘Ngopi Bareng’ Sorot Masalah ‘Save National Asset’
Jakarta, IJN.CO.ID – Penjualan aset nasional yang sangat strategis menjadi permasalahan tak berkesudahan bangsa Indonesia, tengok Freeport, Inalum, blok Mahakam, yang terbaru Perpanjangan Konsesi JICT.
Dalam rangka menuju kemandirian ekonomi, sangat penting aset strategis Bangsa dikelola secara Mandiri, untuk itu, SPJICT mengadakan NgObrol PIntar (Ngopi) Bareng dengan Tema “Save National Asset” yang dilaksanakan di lantai 1 gedung PT JICT. Selasa (29/9).
Nova Sofyan Hakim selaku Ketua Umum SPJICT mengatakan, “JICT ini adalah unit terminal petikemas yang sudah dari dulu dikelola oleh anak-anak bangsa, tapi karena dikonsesi kepada WNA, nah oleh karena itu luput dari perhatian pemerintah berangkat dari kenyataan tersebut anak bangsa bergerak membuat pergerakan yang sedang berjalan.” Ujarnya.
M. Jumhur Hidayat selaku Ketua Umum FSPMI berucap, “Para penguasa kita gemar pada warga Asing, dilihat dari jaman dahulu yang sudah menjadi sejarah, lumpen berjuasi nasional, itu harus ditaklukan dari kaum yang menggerogoti kekayaan negara tersebut.” Ucapnya.
“Yang bisa menaklukkan kekuasaan yang korup adalah masyarakat dan anak bangsa yang perduli dan berani berjuang demi menghadapi hal demikian dengan cara bersatu bergerak bersama.” Ujar Jumhur dengan semangat.
Ilhamsyah selaku Ketua FBTPI berkata, “Politik upah murah bukan industri untuk dalam negri dengan pengupayaan utang-utang dari luar negeri yang tidak menguntungkan anak negeri.”Katanya.
Genta Sumarlan perwakilan dari KPI menmgatakan,”Masalah upah buruh adalah masalah yang masih dialami oleh tenaga kerja kita sekarang ini maka mari kita berjuang bersama dalam memperbaiki upah buruh ini. Dan teruskan perjuangan SP JICT.” Tutupnya.
Turut hadir pula Serikat Pekerja/Aktivis/Tokoh Masyarakat dan anak-anak Bangsa yang peduli terhadap pengelolaan aset bangsa dalam acara diskusi.
(Diana)