Misteri Sosok Jessica Kumala Wongso
JAKARTA,IJN.CO.ID – Jessica Kumala Wongso boleh dibilang misterius. Cerita-cerita tentang jati diri Jessica belum banyak terjamah.
Maklum, Jessica memang lama tinggal di Australia. Jessica menetap di Negeri Kanguru sejak 2008, persis saat hendak masuk kuliah. Jessica menetap di sana sampai akhir masa studinya di Billy Blue College Sydney pada penghujung 2015.
Cerita masa kecil Jessica, tak banyak yang tahu. Tetangga di lingkungan rumah Jessica, Graha Sunter Pratama, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara tak punya banyak informasi soal masa kecil Jessica.
“Kecilnya ya biasa saja, enggak yang bagaimana,” kata Ketua RT 14 RW 02 Paulus Sukiyanto saat berbincang dengan Metrotvnews.com di kediamannya, Graha Sunter Pratama, Jumat (5/2/2016).
Yang dia tahu, Jessica punya dua saudara kandung, laki-laki dan perempuan. Dua saudara kandung Jessica sudah berkeluarga.
Ayah-Ibu Jessica, Imelda dan Winardi Wongso, kata Paulus, punya usaha di bidang onderdil. “Setahu saya bidang onderdil,” terang Paulus
Sementara, keluarga dari Imelda, sepengetahuan Paulus, punya usaha di bidang kain. “Saya tahu dari Yudi (paman sekaligus pengacara Jessica),” imbuh Paulus.
Keluarga Jessica sudah 15 tahun timggal di perumahan yang persis berada di belakang apartemen Sunter Icon. Rumah dua lantai bercat dominan putih itu jadi saksi keseharian Jessica hingga sekolah menengah atas.
Menurut pengacara Jessica, Yudi Wibowo, keluarga Jessica juga punya rumah di Australia sejak 2005. Rumah itu juga jadi tempat tinggal buat Jessica selama kuliah di Sydney.
Lepas kuliah, Jessica tak kunjung mendapat pekerjaan tetap. Perempuan berusia 27 tahun itu pun memilih pulang ke Indonesia buat mencari pekerjaan.
Yudi mengenal Jessica sebagai sosok yang pendiam juga polos. Meski pendiam, Yudi bilang Jessica juga masih mau sedikit berbagi cerita.
“Dia cuma suka itu loh, main komputer sama desain,” ucap Yudi di Mapolda Metro Jaya, Selasa 19 Januari.
Lepas namanya terseret dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin, sosok Jessica makin diincar publik. Perempuan yang kini berstatus tersangka pembunuh Mirna itu jadi sorotan.
Sedari awal namanya disebut bakal jadi tersangka, Jessica tetap tenang. Dia pun kerap menebar senyum ketika diburu wartawan saat hendak diperiksa. Jessica juga masih mau memberikan keterangan pada media.
Jessica lugas mengaku tak bersalah. “Bukan saya yang membunuh,” ungkap Jessica dalam sejumlah kesempatan wawancara.
Pun begitu saat polisi menetapkan dirinya menjadi tersangka. Sepekan dipenjara, tak membuat pendirian Jessica goyah. Dia tetap mengaku tak bersalah.
Polisi masih terus memperkuat alat bukti. Hal itu agar penetapan tersangka atas Jessica tak terbantahkan di pengadilan nanti.
Jessica diketahui sebagai orang yang pertama kali datang ke kafe Olivier Mal Grand Indonesia saat janjian bertemu dengan Mirna Rabu sore 6 Januari. Mirna datang bersama Hanie Juwita Boon, teman kuliah Mirna dan Jessica di Australia.
Jessica sudah memesankan es kopi Vietnam yang dipesan Mirna saat berkomunikasi lewat aplikasi pesan singkat. Namun, usai meminum kopi itu, Mirna semaput lalu tewas. Jessica persis berada di samping kiri Mirna saat semaput.
Hasil autopsi menunjukkan ada sianida yang masuk ke tubuh Mirna. Zat berbahaya itu pun ada di kopi yang diminum Mirna. Polisi kemudian menyatakan kematian Mirna sebagai pembunuhan.
Sekitar tiga pekan polisi melakukan penyelidikan. Sampai akhirnya Jumat malam 29 Januari polisi menetapkan Jessica sebagai tersangka. Sabtu pagi 30 Januari, polisi menangkap Jessica di Hotel Neo Jakarta Utara.
Setelah pemeriksaan intensif, Jessica ditahan Polda Metro Jaya.
(metrotv)