Mesir Bahaya ! Eropa Peringatkan Warganya
IJN.CO.ID – Sejumlah negara Eropa mengikuti langkah Inggris untuk memperingatkan warganya agar tidak melakukan perjalanan ke kawasan wisata Sharm el-Sheikh, Mesir.
Peringatan ini dikeluarkan di tengah kekhawatiran bahwa pesawat penumpang Rusia yang jatuh di Sinai pekan lalu, dan menewaskan 224 orang penumpang dan awaknya, kemungkinan disebabkan oleh bom.
Pemerintah Perancis, Belgia dan Belanda telah memperingatkan warganya agar tidak melakukan perjalanan ke tempat tersebut, sementara maskapai penerbangan Jerman membatalkan penerbangannya.
Adapun Inggris akan membuka kembali penerbangan dari kawasan wisata Sharm el-Sheikh, Mesir, menuju Inggris, Jumat (06/11), setelah dicapai kesepakatan mengenai pengetatan prosedur pengamanan.
Kelompok militan yang terkait kelompok yang menamakan diri Negara Islam ISIS telah mengklaim sebagai pihak yang meledakkan pesawat Rusia tersebut.
“Kami menghancurkan pesawat itu atas bantuan Tuhan,” demikian klaim sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Negara Islam, dalam pernyataannya yang beredar di media sosial, Rabu lalu.
Penyebab jatuhnya pesawat itu masih belum jelas dan Rusia telah memperingatkan semua pihak agar tidak berspekulasi sebelum hasil penyelidikan resmi selesai.
Sebelumnya, Pemerintah Inggris telah menghentikan penerbangan menuju dan dari kawasan wisata tersebut pada Rabu lalu, sebelum akhirnya berencana membuka kembali jalur itu pada Jumat ini.
Laporan intelijen Inggris menyebutkan kemungkinan pesawat penumpang Rusia itu jatuh akibat ledakan bom.
Sementara, Presiden AS Barack Obama mengatakan kepada stasiun radio CBS bahwa “kemungkinan” pesawat Rusia itu jatuh akibat ledakan bom.
Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi, yang berada di London dalam pembicaraan dengan Perdana menteri Inggris David Cameron, mengatakan Mesir siap untuk bekerja sama menyangkut masalah keamanan negara lain.
Otoritas Mesir memimpin langsung penyelidikan atas jatuhnya pesawat Rusia tersebut dengan bantuan dari tim ahli dari Rusia dan negara lainnya.
Pemakaman pertama korban kecelakaan pesawat tersebut telah dilakukan di Rusia pada Kamis lalu.(BBC)