Published On: Sel, Agu 4th, 2015

Kota Tua Semrawut, Pedagang Bertebaran

Share This
Tags
Petugas parkir dan pedagang butuh biaya hidup (foto:johan)

Petugas parkir dan pedagang butuh biaya hidup (foto:johan)

JAKARTA,IJN.CO.ID – Pedagang asongan, aksesories, parkir kendaraan dan lainnya yang setiap hari mangkal di pelataran Museum Fatahillah, Kecamatan Tamansari Jakarta Barat, mulai Senin 2 Agustus ditertibkan oleh petugas Satpol PP.dari Kecamatan Tamansari.
Penertiban itu dilakukan dengan alasan lokasi itu harus bersih dari pedagang asongan dan parkir sepeda motor. Akibat penggusuran itu, para pedagang dan petugas parkir merasa kehilangan mata pencahariannya.
Petugas parkir tetap nekad memarkirkan sepeda motor diemperan museum Fatahillah, begitu pula para pedagang asongan tetap berjualan di sekitar museum Kota Tua. Karena mereka merasa sudah banyak pelanggannya.
Sementara ibu Ati 50 th , satu pedagang nasi yang biasa mangkal di pelataran museum kota tua mengatakan dia tetap akan berjualan diemperan toko disekitar Museum Kota Tua. Lantaran dia butuh biaya untuk menghidupi keluarga. “Meski harus dikejar-kejar petugas,” ujarnya.
Baginya berjualan diemperan sekitar gedung museum tidak masalah, karena pelanggan sudah banyak yang kenal. “Saya tetap akan berjualan lokasi itu, karena pelanggan sudah banyak yang kenal,” ujar ibu Ati.
Sementara itu, Sukedi (45 th) asal Banyumas penjaga parkir sepeda motor di Kota Tua, mengatakan dia tetap akan melakukan aktivitas sebagai penjaga parker. Karena pekerjaan ini untuk menghidupi anaknya yang masih kecil di kampung. “Saya butuh dana, maka pekerjaan parkir tetap akan saya lakukan disini,” ujar Sukedi.
Menurut Sukedi.dia menjadi juru parkir sepeda motor di pelataran Kota Tua resmi bukan liar. Jadi juru parkir di Kota Tua, dia mendapat tugas dari Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta yang dilengkapi dengan karcis parkir untuk sekali parkir Rp 3000. (Johan)