Published On: Kam, Agu 27th, 2015

Koptti Jakbar: Stok Kedelai 500 Ton, Tahu Tempe Aman Terkendali

Share This
Tags
Sudah punya 'bapak angkat' (foto:johan)

Sudah punya ‘bapak angkat’ (foto:johan)

JAKARTA,IJN.CO.ID – Kenaikan kurs dollar Amerika Serikat terhadap mata uang rupiah tidak menjadi masalah, karena harga kacang kedelai kenaikannya sampai saat ini hanya Rp 1000,- Jadi masalah kenaikan kurs dolar tidak ada masalah dengan pengrajin tahu tempe. Penjualan seperti biasa harga tidak mengalami kenaikan.
Hal itu dikatakan Wartoyo Sekretaris Koperasi Pengrajin Tahu Tempe Indonesia (Koptti), Rabu 26 Agustus.
Selanjutnya Wartoyo mengatakan penjualan tempe masih tetap sekitar Rp 5000 per papan begitu pula tahu tergantung ukuran besar atau kecil. Yang jelas penjualan tempe di pasar tidak ada kenaikan dan tidak ada keluhan adanya kenaikan harga tempe atau tahu.
Menurut Wartoyo sejak Koptti mempunyai bapak angkat Koperasi harga kedelai tetap stabil tidak terjadi gonjang ganjing harga. Karena Koptti bisa mengimport kacang kedelai sesuai dengan kebutuhan tidak ada pembatasan.
Saat ini kita masih punya stok kacang kedelai 500 ton untuk dua atau tiga bulan. Namun agar stok kacang kedelai tidak putus Koptti terus melakukan import kacang kedelai.
Beberapa tahun lalu pengrajin tahu tempe mengalami gonjang ganjing harga kacang kedelai, karena pemerintah tidak mengatur harga kacang kedelai. Akibatnya harga kacang kedelai mengalami gonjang- ganjing. “Tapi setelah pemerintah mengatur harga kacang kedelai,  harga kacang kedelai dapat dikendalikan hingga saat ini,” ujar Wartoyo.
“Apalagi sekarang ini kita punya bapak angkat, harga kacang kedelai bisa terus ditekan”, tambahnya.
Adanya kenaikan kurs dollar saat ini, pengrajin tahu tempe yang tergabung dalam Koptti Jakarta Barat tenang- tenang saja dan mereka tetap memproduksi tahu tempe dan saat ini ada yang memproduksi oncom sebagai pangan yang dapat diandalkan.   
Harga kacang kedelai saat in I Rp 720 ribu per kwintal (Johan)