KOMI Gelar Penataran Pelatihan Terjun Payung
JAKARTA, IJN.CO.ID – Komite Olahraga Militer Indonesia (KOMI) menggelar Penataran Pelatihan Terjun Payung dengan menggunakan Wind Tunnel yang dilaksanakan di Military Skydiving Tunnel Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
Penataran Pelatihan Terjun Payung yang diikuti oleh 27 peserta, terdiri dari 8 personel TNI AD, 8 Personel TNI AL, 7 personel TNI AU dan 4 personel KOMI, dengan Komandan Latihan Letkol Psk Ahmad S.S Qodri yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Batalyon Komando 461 Paskhas TNI AU, digelar mulai tanggal 7 Desember 2015 s.d 8 Januari 2016.
Upacara Penataran Pelatihan Terjun Payung dibuka secara resmi oleh Waaspers Panglima TNI Brigjen TNI Achmad Yuliarto, S.Sos selaku Wakil Ketua KOMI mewakili Asops Panglima TNI Mayjen TNI Fransen G. Siahaan selaku Ketua KOMI. Penataran dihadiri oleh Ketua KOMI masing-masing Angkatan dan Pejabat Mabes TNI serta Pejabat KOMI.
Asops Panglima TNI Mayjen TNI Fransen G. Siahaan dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Waaspers Panglima TNI Brigjen TNI Achmad Yuliarto, S.Sos mengatakan bahwa, Military Skydiving Tunnel merupakan sebuah terowongan angin vertikal dengan sebuah mesin yang menggerakan udara secara vertikal dalam beberapa mode untuk latihan teknik terjun payung oleh Tentara Nasional Indonesia. Pada prakteknya Military Skydiving Tunnel digunakan untuk latihan teknik melayang dengan berbagai manuver yang sangat efektif bagi peterjun pemula maupun profesional, dan dapat difungsikan sebagai simulator terjun payung dengan melaksanakan latihan yang intensif serta memberikan kesempatan kepada peterjun untuk melaksanakan kegiatan ini secara berulang ulang.
“Saat ini, tenaga pelatih terjun payung dengan menggunakan Skydiving Tunnel relatif terbatas, sehingga perlu diselenggarakan penataran untuk melahirkan pelatih baru yang handal, yang nantinya akan dijadikan sebagai tenaga pelatih di masing-masing satuan untuk dapat meningkatkan kemampuan terjun payung TNI,” ujar Asops Panglima TNI.
Lebih lanjut Mayjen TNI Fransen G. Siahaan mengatakan bahwa, tujuan pelaksanaan penataran bagi pelatih adalah membentuk kader pelatih terjun payung yang profesional dengan harapan masing-masing satuan TNI memiliki pelatih handal dan dapat berlatih lebih leluasa dan optimal serta diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dan ketrampilan terjun, baik dalam hal tekhnik terjun secara individual maupun kerja sama tim di udara.
Mengakhiri amanatnya, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Fransen G. Siahaan selaku Ketua KOMI menyampaikan, tuntutan kegiatan ini cukup berat karena kalian harus mampu menjadi seorang pelatih profesional dan handal yang akan menjadi tumpuan. “Laksanakan kegiatan ini dengan baik, serap pengetahuan dan keterampilan yang disampaikan oleh pelatih secara optimal. Pedomani ketentuan sebagai pelatih, kuasai materi, capai sasaran secara optimal serta pelihara hubungan dan interaksi dengan pelaku agar terjalin komunikasi yang baik”, tegasnya.(PuspenTNI/fidel)