Kisah Nyata Dikejar Kunti, Lari…Terkencing-kencing
Jakarta IJN.CO.ID- Awal kejadian beberapa tahun yang lalu, Nandang atau biasa disapa Boeng tinggal di Komplek Kerawang Indah, pada wartawan Boeng menceritakan, waktu malam makan nasi uduk di langganannya sekitar pukul 00.01 menjelang pagi, sebelum boeng pergi, tukang nasi uduk memberitahu “boeng lo pulang jangan lewat pintu gerbang depan karena disitu ada kuntilanak “
Boeng menjawab, lo masih percaya sama yang begitu ah..gw ga percaya sama yang begituan, gw ga takut sama kuntilanak buat gw kecil kalau perlu tu kunti gw masukin botol dan gw buat mainan, tukang nasi uduk memberitahu, eng nanti kalau ada suara kuntilanak, kalau suaranya dekat dia jauh, kalau suaranya jauh dia dekat, itu aja gw kasih tau,
udahlah jangan suka nakutin gw, gw mau balik uda jam 1 malam, gw mau lewat situ pintu depan supaya lebih dekat.
Pada akhirnya Nandang pulang lewat pintu depan dengan mengendarai motor vespanya ketika dijalan, nandang mendengar ada suara kuntilanak, nandang teringat dengan omongan tukang nasi uduk tadi. “suara kuntilanak dekat berarti jauh, kalau suara kuntilanak jauh berarti dekat”, suara itu makin lama makin jauh, sampai bulu kuduknya merinding, muncul rasa takut sehingga membuatnya gemetar, ketika suara itu makin menghilang, dengan rasa takutnya digaslah motor itu dengan sekencang-kencangnya.
Tapi apa yang terjadi, ternyata motor itu sangat berat dibawanya, karena dengan rasa penasarannya nandang pun menoleh ke belakang, ternyata kuntilanak tersebut mengikuti dirinya, dan kuntilanak itu tertawa, ketika nandang melihat muka kuntilanak itu ternyata mukanya sangatlah jelek.
Anehnya lagi motor yang ditumpanginya hanya diam ditempat sampai sudah terpasang standar dengan sendirinya, karena dengan rasa takut yang begitu kuat, ditinggalkanlah motor itu, dengan lari sekencang-kencangnya hingga dia terjatuh dan ketika sampai rumahnya pun dia sempat melompati pagar”. Namun kuntilanak itu tetap tertawa” tidak disadari oleh pak nandang sampai pipis dicelana. Sampai nandang sudah di dalam rumahnya pun suara itu tetap masih terdengar.
Badannya gemetar hingga keluar keringet, dengan rasa takutnya itu sampai dia tidak menyadari kalau celananya sudah basah, di kamar dengan rasa takutnya tidak lama kemudian ada yang mengetuk pintu rumahnya dan memanggil namanya nandang… nandang… nandang… suara yang sangat merdu terdengar di telinga nandang makin jadi rasa takutnya sampai nandang berteriak ampuuun..…tiba-tiba ada suara lagi yang memanggil-manggil dengan rasa takut dibukalah pintu rumahnya, ternyata hansip yang sedang ronda sudah ada di depan rumahnya.
Hansip itu bertanya pada nandang, “motor lo ada di jalanan, masih hidup tapi ga ada orangnya gw kira terjadi apa-apa makanya gw kesini”. Hansip melihat raut wajah Nandang yang begitu pucat, dengan keringat yang bercucuran dan hansip itu pun tertawa ketika melihat celananya basah ditambah dengan bau yang menyengat, akhirnya Nandang pun menceritakan awal kejadian tersebut hingga selesai, Nandang minta tolong untuk mengambil motornya yang masih berada di jalan, karena dirinya masih trauma sampai Nandang pun meminta hansip untuk menemaninya sambil ngopi dirumahnya. Sebenarnya hansip itu sudah mengetahui bahwa disitu memang ada kuntilanak yang suka jahil dan suka mengerjai orang-orang yang sombong.(solihin)