Published On: Ming, Agu 16th, 2015

Kirab Napak Tilas Rengasdengklok: Tumbuhkan Kembali Semangat Nasionalisme

Share This
Tags
Ketua Panitia Kirab Napak Tilas Kebulatan Tekad Proklamasi, Drs. Okih Hermawan (foto:heri)

Ketua Panitia Kirab Napak Tilas Kebulatan Tekad Proklamasi, Drs. Okih Hermawan (foto:heri)

KARAWANG,IJN.CO.ID -Peristiwa Rengasdengklok yang terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 sudah 70 tahun berlalu. Tetapi peristiwa itu tidak akan pernah terlupakan dalam ingatan Bangsa Indonesia. Melalui kejadian-kejadian dramtis di Rengasdengklok akhirnya proklamasi kemerdekaan berkumandang dan menandai lahirnya Bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
Selanjutnya, kita menjadi bangsa yang terus berkembang dan melalui berbagai fase pembangunan hingga sampai pada era modern sekarang. Demikian diungkapkan Ketua Panitia Kirab Napak Tilas Kebulatan Tekad Proklamasi, Drs. Okih Hermawan yang berlangsung di Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok, Karawang, Minggu (16/8).
Hadir dalam acara tersebut, Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan Kemenpora, Mandir Ahmad Safii, S.Pd, M.Si mewakili Menpora, Plt. Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana, Ketua DPRD Karawang, Kapolres Karawang, Dandim 0604 Karawang, Kajari yang diwakili, Denpom Karawang, Sekda Kab. Karawang, Asda, para Kepala OPD, Camat Rengasdengklok dan para Kepala Desa se-Kec. Rengasdengklok.
Ditambahkan Drs. Okih Hermawan yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Karawang, tujuan Napak Tilas Kebulatan Tekad ini yakni mengingatkan kita kembali pada jasa-jasa para pejuang, khususnya mereka yang terlibat dalam peristiwa 16 Agustus 1945. Harapannya, kita mampu menyerap semangat cinta tanah air dan mengaplikasikannya untuk kepentingan pembangunan mensejahterakan masyarakat.

Berlangsung di Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok, Karawang, Minggu (16/8)

Berlangsung di Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok, Karawang, Minggu (16/8)

Dalam sambutannya, Plt. Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana mengungkapkan, sebagai kota yang populer dengan sebutan Pangkal Perjuangan, Kabupaten Karawang memiliki banyak catatan sejarah yang sangat luar biasa. Diantaranya adalah Peristiwa Rengasdengklok, yakni sebuah peristiwa maha penting yang menandai lahirnya Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat, terbebas dari ratusan tahun penjajahan asing dan berhak menentukan nasibnya sendiri.
“Peristiwa Rengasdengklok mengingatkan kita tentang eksistensi sejati kepemudaan. Bahwa di tangan para pemuda berjiwa nasionalisme yang tinggi, teguh dan berbakti maka Bangsa Indonesia dapat mencapai cita-cita tertingginya. Hal itu merupakan sebuah inspirasi abadi bagi generasi muda sekarang untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara”, ungkapnya.
“Adanya kegiatan Gebyar Rengasdengklok berupa Kirab Napak Tilas Proklamasi dari Monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok menuju Monumen Proklamasi di Jakarta yang digagas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Karawang merupakan langkah yang patut diapresiasi, dimana kegiatan kirab ini kami jadikan rangkaian kegiatan rutin HUT Kemerdekaan RI. Kegiatan itu bukan hanya mengingatkan kita tentang jasa-jasa para pejuang, tapi juga menumbuhkan kembali semangat nasionalisme di hati kita semua”, jelas dr. Cellica.
Kegiatan Kirab Napak Tilas Kebulatan Tekad Proklamasi dimulai Sabtu (15/8) yakni Ngaruat Pangkal Perjuangan di Monumen Rawagede, Rawamerta menuju Monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok. Keesokan harnya, Minggu (16/8) Seremonial Gebyar Rengasdengklok dan dilanjutkan Kirab Napak Tilas Kebulatan Tekad Proklamasi mulai Monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok dan finish di Monumen Proklamasi Pegangsaan Timur, Jakarta.
Peserta kirab yang dilepas Plt Bupati Karawang, sebelum menuju Monumen Proklamasi Pegangsaan Timur Jakarta, peserta menuju markas Kodim 0604 Karawang untuk mengikuti kegiatan Taptu (pawai obor), terdiri 150 unit kendaraan roda empat dan roda dua, diantaranya Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Marching Band, Komunitas Jeep Wilis, kendaraan hias dan budaya potensi unggulan Kab. Karawang dan kendaraan komunitas diantaranya, komunitas mobil antik, motor gede (moge), vespa, onthel dan kendaraan warna merah putih. (Heri)