Published On: Sel, Mei 26th, 2015

Ketua PWI Pusat Margiono : Menpora Nahrawi Punya ‘Kekuatan Gaib’

Share This
Tags

image

Jakarta,IJN.CO.ID – Jika Menpora Imam Nahrawi tidak mencabut SK Pembekuan PSSI dan tidak kena sanksi FIFA. “ Itu artinya Menpora memiliki kekuatan ‘gaib’,” papar Ketua PWI Pusat H.Margiono dalam pertemuan dengan Ketua KOI Rita Subowo, Minggu (24/5/2015) di Hotel Century Jakarta.
Hal tersebut dikatakan Margiono berkaitan semakin dekatnya sanksi FIFA terhadap PSSI yang belum dicabut SK Pembekuan oleh Kemenpora.”Ya, tak ada jalan selain cabut surat sanksi Menpora buat PSSI. Jika sanksi tak dicabut dan FIFA tak hukum Indonesia, itu artinya Menpora punya kekuatan gaib. Kami akan terus dorong Menpora agar segera lakukan itu. Jangan cuma bicara mau perbaiki sepakbola. Faktanya kok malah seperti ini. Kami yakin masyarakat Indonesia juga inginkan hal yang sama seperti kami,” ungkap Margiono.
Tak cuma PWI, Ketua KOI Rita Subowo pun berharap agar semua problem sepakbola Indonesia saat ini segera rampung. Ia juga tak segan sindir pemerintah, dalam hal ini Menpora, agar tak langgar statuta FIFA jika memang berniat benahi sepakbola Indonesia. “Pemerintah mungkin ingin membantu. Tapi, jangan sampai langgar statuta FIFA. Ada banyak cara selain seperti yang dilakukan saat ini,” papar Rita.
Dikatakan, jika masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan segera justru akan membuat Indonesia merugi. Karena padq 29 Mei 2015 nanti, saat FIFA menggelar kongres, sanksi itu akan dijatuhkan.
Dengan begitu, sepakbola Indonesia akan terkucilkan dari dunia internasional. Selain itu, para pelaku sepakbola di tanah air juga terancam kehilangan mata pencaharian jika kompetisi dalam negeri tidak berjalan.
Lebih jauh, Margiono membeberkan rencana yang akan dilakukan oleh PWI dalam waktu dekat ini sebagai upaya menjadi mediator antara Menpora dan PSSI. Rencana itu sebelumnya sudah dirapatkan dalam sebuah diskusi beberapa pekan lalu. Hanya saja, belum direalisasikan lebih lanjut.
Meski mendesak Menpora mencabut sanksi. PWI juga meminta kepada PSSI untuk melakukan evaluasi ke depannya, terutama masalah transparansi yang selama ini menjadi perhatian publik.“Kami juga meminta kepada PSSI untuk membuka diri secara internal, dan lebih transparan ke depannya,” tutur Margiono.(jef)