Keberhasilan Koarmabar Menangani Tindak Pidana Kejahatan di Laut
JAKARTA, IJN.CO.ID – TNI Angkatan Laut dalam hal ini Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) sangat serius dalam memerangi segala bentuk kejahatan di laut, sebab Selat Malaka adalah merupakan jalur lalulintas pelayaran internasional bagi kapal-kapal dagang berbagai type dan ukuran, sehingga tidak menutup kemungkinan justru kondisi tersebut menjadi sangat rentan terhadap aksi kejahatan perompakan maupun pembajakan. Dengan keseriusannya Koarmabar terbukti mampu memberikan efek jera, sehingga predikat perairan Indonesia khususnya Selat Malaka yang dipersepsikan “the most dangerous water” yaitu perairan yang tidak aman dan berbahaya, dapat ditekan seminimal mungkin.
Panglima Armabar Laksamana Muda Ahmad Taufiqurrohman mengatakan, “Koarmabar berkomitmen untuk menciptakan rasa aman bagi pengguna laut di wilayah yurisdiksi RI, dan siap melakukan kerja sama dengan otoritas negara lain, guna mengatasi kejahatan lintas negara,” ujarnya, dalam acara siaran pers di Aula Yos Sudarso. Koarmabar, Jakarta Pusat(23/10)
Dalam kegiatan patroli keamanan di Selat Malaka, Koarmabar telah berhasil menangkap dan memproses hukum beberapa kasus perampokan dan pembajakan kapal-kapal di Selat Malaka, diantaranya :
1. MT Galuh Pusaka, yang diduga digunakan sebagai kapal penampung minyak curian yang saat itu terdesak oleh patroli Koarmabar, sehingga ditinggalkan oleh para pelakunya, di perairan Pulau Jemaja.
2. Penangkapan jaringan perampokan Lagani di Batam.
3. Penangkapan 2 jurnalis asing berkewargaan Inggris yang sedang melaksanakan pembuatan dokumen ilegal tentang perampokan di Selat Malaka.
4. Perampokan MT Orkim Harmony bendera Malaysia yang dilaporkan hilang kontak pada 11 juni 2015 di perairan Malaysia, ditemukan pada Kamis malam 18 Juni 2015 di Teluk Siam, perairan Vietnam oleh gabungan unsur-unsur Kapal Perang dan Pesud Indonesia, Malaysia dan Singapura.
5. Berhasil menemukan TB. Malabo/AA Sembilan yang digunakan untuk merampok MT Okim Harmony.
6. Berhasil menemukan dan menangkap pelaku perampokan onboard di TB. Malabo.
7. Penangkapan Mascot II di perairan Natuna yang mengangkut minyak tanpa dilengkapi dokumen/ilegal.
8. Penangkapan 6 perompak Tugboat Jin Hwa 15/ Permata I oleh tim WFQR -4 dan KRI Welang-808 di perairan Selat Singapura.
9. Menangkap kapal berbendera asing MV Silver Sea 2, yang diduga melakukan aktivitas terlarang di wilayah perairan Indonesia, di perairan selatan Lebak Banten, kerjasama dengan KKP.
10. Kerjasama dengan Bea Cukai dan BNN dalam memerangi penyelundupan.
11. Berhasil menangkap KIP Mentrachool yang sedang melaksanakan kegiatan penambangan timah ilegal, di perairan PP Pulau Tuju Provinsi Bangka Belitung.
Koarmabar juga mendapatkan apresiasi positif dari Negara-negara Asia Tenggara, bersama WFQR dalam mengatasi dan menindak pelaku kejahatan perompakan di Selat Malaka.
Pangkoarmabar juga berjanji akan menggunakan setiap aset yang ada di bawah komandonya sesuai dengan kewenangan yang dimilkinya untuk memerangi setiap kejahatan dilaut, terutama yang terkait kejahatan lintas negara atau transnational crimes.
Taufiq juga berpesan kepada pengguna laut di Indonesia khususnya Selat Malaka, ” silahkan berlayar dengan aman, jika mendapat masalah dilaut silahkan menghubungi hotlineWFQR. Koarmabar akan segera merespon dan bergerak cepat,” ungkapnya.(fidel)