Jauhi Makanan Ini, Jika Tidak Ingin Cepat Pikun

Ilustrasi pikun, ilustrasi lupa, ilustrasi demensia. (Freepik)

IntiJayaNews.com – Penelitian dari Harvard Medical School mengungkap bahwa beberapa jenis makanan dapat memicu peradangan di otak, merusak sel saraf, dan mempercepat penurunan fungsi kognitif.

Berikut lima makanan yang menyebabkan cepat pikun dilansir dari Times of India, Kamis (14/8/2025):

  1. Gula Tambahan Berlebihan Otak memerlukan glukosa sebagai sumber energi, namun konsumsi gula tambahan yang terlalu banyak justru dapat merusak memori dan menurunkan plastisitas hipokampus, bagian otak yang berperan dalam proses belajar dan mengingat. Makanan olahan seperti soda, permen, kue, atau minuman kemasan dengan kandungan sirup jagung fruktosa tinggi dapat membanjiri otak dengan glukosa secara berlebihan.

Dalam jangka panjang, hal ini tidak hanya mengganggu fungsi otak, tetapi juga meningkatkan risiko obesitas, resistensi insulin, hingga diabetes tipe 2, yang semuanya berdampak negatif pada kesehatan otak.

American Heart Association merekomendasikan batas gula tambahan harian tidak lebih dari 25 gram untuk wanita dan 36 gram untuk pria. Memeriksa label nutrisi secara teliti menjadi langkah sederhana namun penting untuk mencegah konsumsi berlebih.

  1. Makanan yang Digoreng Kentang goreng, ayam goreng, tempura, atau samosa mungkin terasa lezat, tetapi di balik rasanya yang gurih, makanan ini menyimpan ancaman bagi kesehatan otak. Lemak trans dan minyak yang dipakai berulang kali dalam proses penggorengan dapat memicu peradangan dan merusak pembuluh darah yang mengalirkan nutrisi ke otak.

Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi makanan digoreng secara rutin berkaitan dengan skor tes memori yang lebih rendah dan meningkatnya risiko depresi. Mengganti kebiasaan mengonsumsi makanan gorengan setiap hari menjadi sesekali, serta memilih metode memasak seperti memanggang, mengukus, atau menggunakan air fryer, bisa membantu menjaga fungsi kognitif dan kesehatan mental.

  1. Karbohidrat dengan Beban Glikemik Tinggi Karbohidrat olahan seperti roti putih, pasta, atau kentang rebus dalam porsi besar memiliki indeks glikemik tinggi yang dapat meningkatkan kadar gula darah secara cepat.

Lonjakan gula darah yang berulang ini dapat memicu peradangan dan stres oksidatif pada sel-sel otak, sehingga memengaruhi kemampuan berpikir dan daya ingat.

Bahkan, beberapa studi mengaitkan konsumsi berlebihan karbohidrat olahan dengan meningkatnya risiko depresi. Mengganti sumber karbohidrat dengan biji-bijian utuh, sayuran tinggi serat, kacang-kacangan, serta buah-buahan segar dapat membantu menjaga kestabilan gula darah, meningkatkan fokus, dan mendukung suasana hati yang lebih stabil.

  1. Alkohol Berlebihan Meskipun konsumsi alkohol dalam jumlah sedang sering dianggap aman, minum berlebihan dapat mengganggu fungsi otak secara signifikan. Alkohol dapat merusak keseimbangan neurotransmiter, mengganggu pola tidur, serta menghambat penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan otak.

Peminum berat maupun mereka yang sama sekali tidak minum alkohol berisiko lebih tinggi mengalami demensia dibandingkan peminum moderat. Selain itu, penggunaan alkohol sebagai cara untuk mengatasi stres dapat memperburuk masalah kesehatan mental. Mengatur batas konsumsi, memperbanyak minum air putih, dan menjaga pola makan seimbang menjadi langkah penting untuk melindungi kesehatan kognitif.

  1. Nitrat dalam Daging Olahan Bacon, sosis, salami, dan daging olahan lainnya sering mengandung nitrat sebagai bahan pengawet. Zat ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus, yang berperan penting dalam menjaga suasana hati dan fungsi kognitif. Beberapa penelitian juga mengaitkan konsumsi nitrat dengan peningkatan risiko depresi dan gangguan bipolar.

Di dalam tubuh, nitrat dapat membentuk senyawa yang memicu stres oksidatif dan peradangan, sehingga merusak sel-sel otak. Memilih daging bebas nitrat atau mengganti sumber protein dengan opsi nabati seperti kacang-kacangan, tahu, dan tempe bisa menjadi pilihan yang lebih sehat untuk otak dan tubuh secara keseluruhan.( Sumber: Sindonews)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *