Published On: Sen, Mei 18th, 2015

ISIS Gerilya di Roma, Rakyat Italia Waspada

Share This
Tags
Anggota ISIS menayangkan foto berada di Colloseum (foto:Ist)

Anggota ISIS menayangkan foto berada di Colloseum (foto:Ist)

Italia,IJN.CO.ID – Benarkah Kelompok militan ISIS telah ada di Roma ? Yang jelas ISIS telah menayangkan sebuah foto anggotanya telah berada di Kota Roma, Italia. Mereka menyatakan siap untuk melakukan aksi di Benua Eropa.

Seperti dilansir Daily Mail, Senin (18/5/2015), sebuah foto menunjukan jika seorang anggota ISIS melampirkan foto dengan latar belakang Colosseum yang merupakan ciri khas Kota Roma.
Kemudian mereka memperingatkan dalam waktu dekat akan menyerang negara-negara di Eropa. Hal inilah yang menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara di Eropa.

Para analis menduga anggota ISIS dapat masuk ke Benua Eropa dengan menyamar sebagai imigran asal Libya yang memang sedang dilanda konflik saat ini.

Diperkirakan ribuan orang imigran asal Libya yang mencoba masuk ke Benua Eropa melalui Perairan Mediterania. Wilayah tersebut memang rawan akan penyelundupan manusia.

Pemerintah Libya pun telah memperingatkan kepada negara-negara di Eropa agar mewaspadai masuknya kelompok ISIS dengan cara menyamar sebagai imigran asal Libya.
Masyarakat Italia khawatir atas beredarnya foto tersebut. Hal ini dikarenakan ISIS bisa saja menghancurkan Colosseum yang selama ini menjadi ciri khas Kota Roma.

Sebab, kelompok ISIS memang pernah merusak bangunan bersejarah yang mereka anggap bertentangan dengan agama.
April 2015 lalu, ISIS telah mengancam akan menyerbu kota Roma dan menghancurkan Vatikan. Selain bertekad menaklukkan jantung kristianitas, mereka juga mengincar Paus Fransiskus lantaran pemimpin Gereja Katolik sedunia ini dianggap sebagai penentang cita-cita mereka meng-islam-kan dunia.

Ancaman dikobarkan melalui dua media: video dan majalah. Video diperlihatkan ketika anggota jihad membantai 21 umat katolik Koptik asal Mesir di Libya baru-baru ini.

Dalam video terlihat para korban dibunuh seusai mereka disuruh berlutut menghadap Laut Mediterania. Setelah melakukan eksekusi, anggota jihad mengangkat pisau dan menancapkannya ke air laut. Tindakan tersebut hendak memberi pesan ke pemerintah Italia dan Vatikan bahwa ISIS siap menaklukkan Roma dan menghancurkan Vatikan.

“Hai para tentara Salib, kami sekarang berada di Selatan Roma,” kata seorang anggota jihad. Libya memang relatif tidak jauh, sekitar 300 mil laut di Selatan Italia. Atau Cuma 100 mil laut dari Sardinia dan Sisilia, dua pulau di Italia Selatan. “Bersiaplah perang melawan kami. Kalian semua target kami berikutnya,” ungkap anggota jihad. “Kami bersumpah untuk mencampurkan darah kalian dengan darah dan jasad Sheikh Usama bin Laden, yang telah kalian kuburkan di laut,” tambah anggota jihad itu.

Ancaman lain ditebarkan lewat dabig, majalah online milik ISIS. Dalam satu edisinya beberapa waktu lalu, majalah itu meluncurkan isu perang melawan Gereja Katolik, menghancurkan Vatikan dan mematahkan semua salib yang ada di dalamnya.

Dabig adalah nama yang diambil dari salah satu kota di Utara Suriah. Kota itu pada tahun 1516 menjadi saksi kemenangan tentara Ottoman atas pasukan Makluks. Menyusul kesuksesan itu berdirilah kalifah islam terakhir yang mengobarkan perang habis-habisan melawan tentara Salib dan memerintahkan umat muslim membunuh warga Kristen.

Pemerintah Italia menanggapi serius ancaman itu. Para pejabat negeri Spagetti mengkhawatirkan penyusupan para teroris di tengah gelombang kaum pengungsi dari Afrika Utara yang masuk dengan kapal dan perahu bermotor. Mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan terjadi, baru-baru ini angkatan bersenjata Italia mengerahkan sedikitnya 500 anggota pasukan keamanan tambahan untuk menjaga obyek-obyek vital dan memantau setiap situasi mencurigakan di kota Roma.

“Ancaman itu betul ada,” ungkap Sabrina Magris, presiden International University School of Rome dan Florence, satu-satunya institusi yang menyiapkan negosiator-negosiator handal melawan teror. “Ancaman bermakna ganda. Bisa berarti segera akan disusul dengan serangan actual, mungkin juga cuma bertujuan menebarkan suasana ketakutan semata. Tapi, tidak boleh dianggap remeh, sebab beresiko tinggi apabila terjadi,” ungkapnya.

Kepala keamanan Vatikan, Domenico Giani, mengakui adanya ancaman. Tapi, sejauh ini tak ada indikasi terkait rencana penyerangan. Walau begitu, pihak Gendarme (sebutan untuk kepolisian Vatikan), Garda Swiss dan kepolisian Italia semakin meningkatkan kewaspadaan berpatroli secara intens di sekeliling Vatikan dan kota Roma. (jefri/berbagai sumber)