International Triboatton 2015: Pemanasan Menuju Karnaval Khatulistiwa 2016
PALEMBANG,IJN.CO.ID – Sebagai atraksi, Musi International Triboatton 2015, di Sumsel 15-19 Desember 2015 ini adalah sport tourism yang penuh tantangan. Bagi penggila advanture, daya picu adrenaline olahraga three in one –rafting, kayak, dan dragon boat— ini boleh dicoba! Hanya mereka yang bernyali tebal yang sanggup beraksi di sungai, dalam lima etape,total 523 kilometer itu.
Menpar Arief Yahya mengacungkan dua jempol buat Pemprov Sumsel, yang punya gawe Musi International Triboatton 2015 bersama Kabupaten Empat Lawang, Musi Rawas, Musi Banyuasin dan Kota Palembang itu. Even yang diikuti 5 negara, Singapore, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam dan Hongkong itu akan menaikkan pamor Sumsel sebagai salah satu destinasi sport tourism yang memikat di negara peserta itu.
Termasuk 9 provinsi yang ikut menurunkan pemuda-pemuda tangguhnya, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung,Kalimantan Utara dan dua tim rumah Sumatera Selatan.
“Promosi untuk Wisman dapat, promosi wisnusnya juga dapat. Warga masyarakat yang ditempati
Triboatton itu juga dapat manfaat. Semakin besar size even ini, semakin tinggi value-nya, semakin
terasa impact ekonomi-nya,” jelas Arief Yahya, peraih
Marketeer of The Year 2013 dari MarkPlus itu. Dibuka resmi oleh Deputi Pemasaran Nusantara,Esthy Reko Astuti dan Kadispar Sumsel Irene Camelyn Sinaga 15 Desember 2015 lalu, sudah melintasi Etape I, Tanjung Raya–Tebing Tinggi sejauh 35 km, dengan waktu tempuh sekitar 5 jam dengan lomba Rafting dan Canoe. Etape 2, akan dilanjutkan dari Tebing Tinggi–Muara Kelingi, 140 km, Canoe dan River Boat. Lalu Etape 3, Muara Kelingi–Sekayu, 165 km, dengan River Boat dan Dragon Boat.
Etape 4, akan menempuh jarak pajang lagi, 108 kilometer, dari Sekayu sampai Pengumbuh dengan melombakan Canoe dan Dragon Boat. Puncaknya, di Etape 5, dari Pengumbuk sampai Palembang (75km). “Yang dilombakan Canoe dan Dragon Boat. Kami ingin menghidupkan sungai Musi sebagai
venue yang keren untuk sport tourism, sekaligus hiburan masyarakat,” kata Irene Camelyn Sinaga yang menggandeng PB PODSI –Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia itu.
Menpar Arief Yahya menyebut sebagai atraksi, Musi Triboatton 2015 itu cukup seru, mengundang perhatian publik. Pertama, selama ini orang hanya mengenal Triatlon, menggabungkan lari, renang
dan balap sepeda ke dalam satu paket, yang dulu diciptakan oleh Scott Tinley di Perancis tahun 1920-an.
Lomba triatlon pertama diadakan di Pelabuhan Mission San Diego, 1974. “Triboatton lebih cocok sebagai marine sport, olahraga air, dan menghidupkan alur sungai sebagai objek wisata bahari. Sumsel punya potensi sungai Musi kaya sejarah,” jelas Arief Yahya.
Kedua, ujung finish Triboatton itu diramaikan di Palembang, di bawah jembatan Ampera. Penghubung Seberang Ulu dan Seberang Ilir itu punya sejarah panjang, dibangun sejak Zaman Presiden Soekarno dari pampasan Perang Jepang tahun 1962. Soekarno sudah memikirkan ruang terbuka, taman bermain, buat ibu kota Provinsi Sumsel itu. “Banyak kota di dunia yang sukses karena punya sungai besar, punya jembatan bersejarah dan wisata bahari,” kata Arief Yahya.
Dia mencontohkan Sungai Thames yang membelah London, Ibu Kota Inggris Raya dan mengalir ke
laut 356 kilometer itu. Banyak atraksi menarik yang ditawarkan di sepanjang Thames itu, dari London Aye, London Bridge (jembatan juga), Bigban,Shakespeare’s Globe, Dinner Cruise, di atas sungai dan
banyak restran mewah di tepian sungai di sebelah pedestrian.
Kini kanan sungai selalu ada tempat berjalan kaki yang lebar, bersih diselingi taman yang setiap malam gemerlap menyala.
Contoh lain di Italia ada Venesia, Kota Air, atraksi di sungai-sungainya seirama dengan romantisme kotanya.Mendayung gondola, menyusuri sungai-sungai dengan air yang tenang, kiri kanan cafe dan restoran, pembuatan souvenir dari kaca, melewati Jembatan Rialto(jembatan air mata, red) yang juga legendaris juga. Kota ini hidup dari pariwisata. Semakin dilestarikan semakin mensejahterakan,” ujarnya.
Inspirasi wisata sungai juga datang dari Yarra Rivers Melbourne,Australia, yang dijadikan salah satu titiknya event Wonderful Indonesia Festival 2015 bulan lalu. Tempat river cruise, kiri kanannya joging track, cycling track, tempat dayung, tempat barbeque, warga tinggal membawa daging atau ikan sendiri, di setiap jarak 100 meter, sudah ada tempat bakarnya, permanen. Sudah tinggal on saja, sudah bisa garden party, dengan membawa tikar atau duduk di atas rumput hijau di kiri kanan sungai.
“Masih banyak lagi contoh-contoh sukses sebagai benchmark dan mencantolkan Imaginasi (I). Setelah puya bayangan, tinggal focus (F) dan action (A), jadi biar mudah mengingatnya: IFA,” kata Mantan Dirut PT Telkom itu. Ketiga, public di Palembang dan Sumsel sudah yakin bahwa atraksi Musi Triboatton 2015 ini bakal heboh.Karena reputasi Gubernur Alex Noedin selama ini dalam membuat event internasional tidak pernah gagal. Gaungnya sampai dimana-mana, dan menjadi “merek” yang mahal harganya.
“Jadikan Musi Triboatton 2015 ini sebagai persiapan Musi dan Palembang menuju tuan rumah Karnaval Khatulistiwa 2016, puncak peringatan HUT RI ke-71, yang diharapkan mengundang peserta internasional juga,” kata Arief Yahya.
Karnaval Khatulistiwa pertama dimulai tahun 2015 ini, di Sungai Kapuas, Pontianak. Hampir seluruh penduduk Pontianak dan kota sekitarnya datang memadati kota, menyaksikan pawai
di darat dan di air bersama Presiden Joko Widodo saat itu. Tetapi aksesibilitas menuju Pontianak, Kalbar, masih minim. “Palembang aksesnya lebih terbuka, ada 48 flights per hari, 31 dari Jakarta, 4 kali dari Singapore, 1 kali dari Kuala Lumpur. Kalau akses sudah oke, aminiti sudah oke, tinggal menciptakan atraksi reguler yang menarik wisman,” tutur dia.
Apa sih atraksi yang membuat orang asing datang ke Indonesia selama ini? Budaya paling dominan dengan angka 60%, alam atau nature 35%, dan sisanya man made 5%, termasuk MICE – meeting, incentive, conference dan exhibition– dan sport tourism, seperti Musi Triboatton itu.(*/jef)