Jakarta,IntiJayaNews.com – Presiden Prabowo Subianto sedang melakukan detoksifikasi kabinet, tak berencana melakukan reshuffle kabinet.
Demikian analisa Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah kepada pers di Jakarta, Rabu (25/6/2025), dikutip tvOnenews.com.
Toto menjelaskan, detoksifikasi adalah istilah populer dalam dunia kesehatan. Yaitu sebuah proses untuk menghilangkan racun-racun (toksin) atau zat berbahaya dalam tubuh.
Dikatakan, bahwa Presiden Prabowo tak berencana melakukan reshuffle kabinet,sebenarnya memberikan dua pesan penting.Pertama, Prabowo tak ingin membuat keputusan hanya semata-mata tekanan publik. Kedua, Prabowo sedang ingin memberi kesempatan kepada para pembantunya untuk bekerja maksimal.
“Jadi, buat para menteri jangan senang dulu, apalagi terlena. Ingat, ini strategi cerdas Prabowo untuk membersihkan toksin-toksin di tubuh kabinet. Jika masih tidak berubah dengan rapot merahnya, Prabowo dengan mudah mengganti menteri-menteri tersebut,” ujar Toto.
Toto meyakini, pada saatnya nama-nama menteri yang bermasalah tersebut akan diganti melalui proses detoksifikasi kabinet. Dengan kata lain-lain, para menteri yang dianggap toksin dan merusak kesehatan kabinet akan dibikin keluar sendiri atau dipaksa keluar dengan alasan yang kuat.
Detoksifikasi ini, lanjutnya, sedang berlangsung dengan cara yang halus dan tidak vulgar. Pernyataan tak berencana reshuffle, sebenarnya cara halus Prabowo dalam membuang racun-racun berbahaya dalam tubuh kabinet.(*)