Hubungan Internasional Indonesia dan ASEAN Pasca 2015
JAKARTA, IJN.CO.ID – Mengapa Asean butuh Indonesia dan Indonesia Butuh Asean? Karena Indonesia mempunyai 9 tetangga Negara. Jadi, Indonesia harus menjaga hubungan yang baik dengan kelompok tersebut. 10 anggota Negara Asean. Indonesia butuh Asean karena Indonesia butuh hubungan bilateral dan regional, dan hubungan Internasional. Indonesia paling Negara terbesar di dalam anggota Asean. Tidak ada Asean tanpa Indonesia, kata Guru Besar ilmu hubungan Internasional Universitas Padjajaran Bandung Prof Yanyan Mochamad Yani MAIR PhD pada saat memberikan kuliah umum “Indonesia dan Asean Pasca 2015” pada mahasiswa UKI di ruang Seminar Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, Rabu (13/9).
“Bangsa ini membutuhkan guru besar Hubungan Internasional yang terampil dan mampu mengolah strategi ke depan,” ujar Prof. Yanyan.
Prof Yanyan menjelaskan, minimnya pakar Hubungan Internasional di Indonesia juga berimplikasi pada kesiapan dalam menghadapi kelompok Asean.“Sebab sosialisasi tentang kelompok Asean tidak hanya bisa dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri. Kita juga membutuhkan akar rumpun. Akar rumpun ini kan akademisi yang bisa masuk kesana,” jelas Prof. Yanyan.
Selain itu, Prof. Yanyan juga mengatakan, bahwa ada banyak lapangan kerja yang tersedia untuk para sarjana Hubungan Internasional. Bukan hanya kementerian luar negeri, lulusan program studi ini juga dibutuhkan di sejumlah instansi lain. PetaPeta jalan komunitas Asean 2015 (1 Januari 2016) komunitas politik-keamanan Asean (137 Action Lines), komunitas Ekonomi Asean, serta Hubungan Internasional.
Yanyan menjelaskan, sejak tahun 2011 ekonomi dunia sudah berpindah ke Indonesia Timur. Oleh karena itu, Amerika Serikat masuk ke dalam Asean. Indonesia sangat dibutuhkan oleh Negara Amerika serikat dan China, tiga tahun ke depan akan terjadi persaingan kompetitif.
Menurut Prof. Yanyan, dalam tiga tahun kedepan akan ada pembangunan ekonomi bersatu sehingga masalah ekonomi Asean otomatis menjadi usang dan akan bergabung dengan kemitraan strategis ekonomi partnership yang diprakarsai Cina, juga Amerika Serikat. Fakta ini harus benar-benar diantisipasi karena terorisme itu bisa menggunakan jalur apa saja dalam melancarkan aksinya.
Selain itu, lanjut Prof. Yanyan, dalam khasanah hubungan internasional, ada indeks terorisme global. Saat ini, Indonesia berada dalam rangking 33 indeks terorisme global, sementara Amerika di peringkat ke-35, dan Prancis ke-36.
“Saya Berharap ke depan jebolan dari Universitas Kristen Indonesia akan memimpin dunia, siap bersaing di dunia ekonomi terutama Asean. Karena saya yakin kalau pemimpin mempunyai skill ekonomi yang baik , maka negara yang dipimpinnya perjalanan serta hubungan International pun akan berjalan dengan baik dan sukses,” harap Prof Yanyan.(fidel).