Published On: Sab, Jul 11th, 2015

Mengharukan, Pacquiao dan Mary Jane Saling Rangkul

Share This
Tags
Memberikan dukungan mental untuk Mary Jane (foto:Lip.6)

Memberikan dukungan mental untuk Mary Jane (foto:Lip.6)

Yogyakarta,IJN.CO.ID – Juara dunia tinju asal Filipina, Manny Pacquiao, Jumat (10/7/2015) mengunjungi terpidana mati kasus narkoba, Mary Jane Veloso (30) di Lapas Wirogunan, Yogyakarta. Petinju berjuluk Pacman tersebut datang ditemani istrinya, Maria Geraldine atau Jinkee Pacquiao -yang juga menjabat wakil gubernur di Sarangani Filipina- dan duta besar Filipina untuk Indonesia, Maria Lumen V Sletta.
Pacquiao datang sekitar pukul 07.45 WIB dan keluar dari pintu lapas pukul 08.20 WIB. Mary Jane tampak sangat antusias menyambut pujaan bangsa Filipina itu di ruang besuk untuk berbicara bertiga, Mary, Manny, dan Jinkee. Terpidana mati itu pun memberikan syal berwarna biru hasil karyanya selama di Lapas Wirogunan, serta sebuah batu akik berwarna putih.
Dalam kunjungan singkat itu, Manny mengaku ingin memberikan dukungan mental untuk Mary Jane dan berharap pemerintah Indonesia bisa membantu investigasi kasus tersebut.
Manny beranggapan, Mary Jane adalah korban perdagangan manusia, dan tidak tahu apa yang dilakukannya.
Pacman yang datang ke Indonesia untuk syuting iklan produk jamu nasional itu mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia karena mengizinkannya menjenguk Mary Jane. “Terima kasih kepada presiden dan masyarakat Indonesia yang sudah membantu Mary Jane,” ucapnya seperti yang dilansir dari laman Beritasatu.com.
Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM DIY, Dwi Prasetyo Santoso yang menyambut kedatangan bintang tinju itu menyatakan, Manny sempat menanyakan apa saja kebutuhan Mary selama dipenjara dan menitipkan sejumlah uang kepada petugas lapas.
Menurut Dwi Prasetyo, kunjungan itu bersifat pribadi sebagai sesama warga negara Filipina. Tidak melibatkan dua negara. “Mereka bertiga, Mary, Manny, dan istrinya berbincang di ruang tertutup. Mereka berbicara dari hati ke hati,” ucap Dwi Prasetto.
Usai berbincang-bincang, tampak Many menyodorkan uang dalam ampol tertutup kepada Mary dan langsung diserahkan kepada petugas.
“Sesuai dengan protokoler, uang tersebut harus dititipkan ke lapas, kami belum tahu jumlahnya,” kata Kalapas Wirogunan Zaenal Arifin.
Menurut Zaenal, Pacman juga hanya mengungkapkan rasa prihatin atas kejadian yang dialami oleh Mary. Sebelum bertemu Mary, Pacman juga sempat menanyakan perlakuan para petugas lapas terhadap Mary selama ini. “Kami jawab semua petugas baik,” kata Zaenal. (BS/IJN)