Published On: Sen, Feb 26th, 2018

Hari Peduli Sampah: Program OTT Buang Sampah di Jakbar

Share This
Tags
(foto:johan/IJN)

(foto:johan/IJN)

JAKARTA,IJN.CO.ID – Untuk menyukseskan tugas pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat dalam melaksanakan berbagai program. Terutama untuk mendukung Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2018.

Sekretaris Kota Jakarta Barat, H. Eldi Andi dalam rakor HPSN tahun 2018 di kantor Walikota Jakbar pekan ini, meminta pada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Jakbar.

Untuk membuat program yang nantinya akan dimasukan dalam sistem website Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Edy Mulyanto, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudis LH) Jakarta Barat kepada wartawan mengatakan, terkait HPSN tahun 2018, pihaknya memiliki beberapa program. Yakni operasi tangkap tangan (OTT) buang sampah sembarangan, gerebek sampah atau bersih-bersih sampah, pembentukan bank sampah unit (BSU) di tiap RW se Jakbar 586 RW, sedekah sampah dan program Germilah (gerakan memilah sampah).

“Untuk program Germilah, ada dua lokasi yang kita jadikan percontohan yakni di komplek perumahan Kebersihan Jakarta Barat di Jalan Bambu Larangan, Kelurahan Cengkareng Barat, dan asrama kebersihan di RW 04 Kelurahan Tegal Alur Kecamatan Kalideres.

Di komplek perumahan Kebersihan Jakbar jalan Bambu Larangan ada 259 kepala keluarga (KK). Sedangkan di asrama Kebersihan Tegal Alur ada 293 KK,” ujar Edy, Jumat (23/2).

Untuk program sedekah sampah, katanya, masyarakat bersedekah tapi bukan langsung dalam bentuk uang.Melainkan sampah an-organik yang telah dipilah dijual ke bank sampah induk (BSI) di komplek perumahan kebersihan, Bambu Larangan.

“Hasil penjualan sampah an-organik dari warga itu uangnya disalurkan ke panti asuhan, anak yatim dan lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, jumlah BSU se Jakarta Barat, saat ini telah mencapai 496 unit. Masih dalam rangkaian HPSN 2018 di Jakarta Barat, pihaknya juga mengadakan lomba bersih dipo atau lokasi pembuangan sampah (LPS).

“Ada tujuh dipo di tujuh kecamatan yang kita lombakan yakni Kecamatan Tamansari tidak termasuk karena di wilayah tersebut tidak ada dipo, karena minim lahan. Pengangkutan sampah di sana semua menggunakan gerobak,” ujarnya. (Johan)