Published On: Jum, Agu 21st, 2015

Habib Umar Moh. Al-Hamid: “Segera Kembali pada UUD 1945 dan Pancasila !“

Share This
Tags
Pancasila dan UUD'45 Harga Mati (foto:Nano)

Pancasila dan UUD’45 Harga Mati (foto:Nano)

JAKARTA,IJN.CO.ID – Sudah 70 tahun bangsa Indonesia ini merdeka, tapi apa yang terjadi dengan bangsa ini. Rakyat bangsa Indonesia tetap saja susah, dan kesenjangan social semakin terlihat. Dimana perbedaan antara yang kaya dan yang miskin semakin tajam itulah yang terjadi dengan bangsa ini sekarang.
Semua itu disebabkan karena telah terjadi penggusuran secara besar-besar terhadap Undang-undang Dasar 1945 (UUD 45) dan telah dilupakannya Pancasila sebagai dasar Negara dari bangsa ini.
“Amandemen yang dilakukan oleh yang katanya wakil rakyat (DPR) telah kebablasan dan rakyat yang nota bene merupakan pemilik kedaulatan tidak pernah dilibatkan dalam proses amandemen tersebut. Inilah yang salah yang dilakukan oleh para pemimpin bangsa belakangan ini,” ujar Ketua umum Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Moh. Al-Hamid kepada Inti Jaya baru-baru ini.
Menurutnya, amandemen UUD 45 yang tidak pernah melibatkan rakyat bisa saja disalahgunakan oleh orang-orang atau kelompok yang hanya ingin mencari keuntungan dari amandemen tersebut. Karena sekarang ini banyak sekali orang atau kelompok yang menginginkan keuntungan dari bangsa ini.
Apalagi di alam demokrasi seperti sekarang ini, dimana orang yang memiliki uang atau modal besar bisa saja mengatur keadaan bangsa ini. Buktinya, tidak sedikit kepala daerah yang diberikan modal oleh para pemilik uang atau cukong untuk memenangkan pencalonnya.
“Namun, setelah menang dalam pemilihan. Mereka (kepala daerah ) tersebut akan diatur oleh para cukong dan pemilik uang dalam memimpin daerahnya untuk mengebalikan modalnya saat kampanye dulu. Makanya sekarang ini tidak sedikit kepala daerah yang terjerat dengan kasus korupsi” jelas Umar.
Begitu juga dengan amandemen terhadap UUD45 ini, tambah Umar, bisa saja dalam proses amandemen ini para pemilik uang dan cukong bermain siapa yang tahu. “Buktinya, sekarang ini banyak pasal dalam UUD 45 yang tidak lagi pro rakyat” tegasnya.
Lebih jauh Habib yang dikenal vocal ini mengatakan, bukan saja amandemen terhadap UUD45 yang dinilai telah kebablasan tapi juga tidak digunakannya lagi atau lebih tepatnya telah terjadi perlupaan terhadap yang namanya ‘Pancasila’ yang merupakan dasar dari negara.
Apakah ini merupakan unsure kesengajaan yang dilakukan oleh mereka-mereka yang ingin mencari keuntungan dari bangsa ini atau sebuat kebetulan ? Yang pasti para pendahulu bangsa ini membuat UUD 45 dan Pancasila dengan menggunakan akal dan pikirannya bertujuan untuk memakmurkan dan mensejahterakan rakyat bangsa ini. Bukan mensejahterakan dan memakmurkan pemilik uang atau para cukong.
“Saya yakin kalau mereka (Para pejuang-red) sekarang ini masih hidup mereka akan marah melihat keadaan bangsa yang sekarang ini yang telah merdeka selama 70 tahun, tapi keadaan rakyatnya masih banyak yang susah dan menderita. Terutama Soekarno dan Hatta” tegas Umar.
Sebaiknya untuk mengembalikan cita-cita luhur para pejuang bangsa. Sudah saatnya para petinggi negeri ini mengkaji kembali kebijakan –kebijakan yang telah dibuat yang dinilai tidak pro rakyat. Dan sesegera mungkin untuk kembali kepada UUD45 dan kembali mengamalkan butir-butir yang ada dalam Pancasila.
“Pokoknya sebuah harga mati untuk segera kembali pada UUD 45 dan mengamalkan kembali Pancasila sebagai dasar Negara, jika bangsa ini tidak ingin hancur,” pintanya (NN)