Published On: Sen, Mei 25th, 2015

Habib Umar Moch. Al Hamid “Jokowi Tak Layak Pimpin Ini Negeri”

Share This
Tags

Habib Umar Al HamidJAKARTA,IJN.CO.ID -Sudah tujuh bulan berlalu pemerintahan Jokowi berjalan, tapi belum terlihat hasilnya. Bahkan, perekonomian bangsa ini terus merosot, dan daya beli rakyat pun terus menurun. Semua ini akibat dari kebijakan pemerintahan Jokowi yang tidak berpihak pada rakyat .

Kebijakan-kebijakan pemerintahan Jokowi dinilai lebih banyak berpihak dan menguntungkan bangsa asing dan aseng. Sedangkan rakyat dan pengusaha pribumi seolah dibiarkan dan diabaikan begitu saja. Seakan pemerintahan Jokowi seperti tersandera.

“Jika kita melihat semua kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintahan Jokowi sekarang ini. Semuanya tidak pro rakyat, apalagi kebijakan soal BBM. Ini jelas dan membuktikan kalau Jokowi tidak layak untuk memimpin ini negeri.” Ujar Ketua Umum Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Moch, Al Hamid Kepada Inti Jaya belum lama ini.

Menurutnya, sekaranglah momentum yang tepat untuk rakyat mempertanyakan soal janji-janji Jokowi saat kampanye dulu. Dimana, rakyat dan pemuda di seluruh nusantara ini sedang memperingati hari Kebangkitan Nasional.

Dan, wajar rakyat dan pemudamempertanyakan mengapa hingga kini apa yang di janjikan presiden Jokowi belum direalisasikan dan bisa di bilang bangsa ini semakin semrawut sejak di pimpin oleh Jokowi.

Semua itu karena kerja Jokowi dan para menterinya hanya ngomong doang. “Memperbaiki keadaan bangsa tidak bisa di selesaikan dengan ngomong dan blusukan doang. Tapi, dengan kerja nyata dan perbuatan sehingga menjadi bukti,” tegas Umar.

Dikatakan Habib Umar, jika kita ibaratkan Jokowi sebagai sebuah kendaraan.Maka Kendaraan itu tidak layak jalan,jika kita paksakan terus jalan maka yang akan terjadi ada dua kemungkinan. Pertama, kita tetap sampai tujuan tapi, banyak masalah yang terjadi . Yang kedua, kita tidak akan mungkin sampai tujuan tapi, malah akan terjadi musibah.

“Jadi, sekarang tinggal tergantung pada rakyat. Apakah rakyat masih mau menaiki kendaraan yang tak layak jalan atau mengganti dengan kendaraan lain yang layak jalan,” katanya (Nano)