Published On: Sen, Jul 6th, 2015

Habib Umar Al Hamid: Presiden dan Menterinya Tidak Kompak, Bangsa Ini Sudah Amburadul

Share This
Tags

DSCN1196

Jakarta,IJN.CO.ID- Keadaan bangsa Indonesia saat ini sudah sangat memprihatinkan, bukan saja banyaknya kebijakan yang dikeluarkan pemerintahan Jokowi-Jk yang tidak pro rakyat . Tapi juga tidak kompaknya antara Presiden, Wakil presiden dan para menterinya.

“Ini jelas membuktikan kalau pemerintahan saat ini tidak harmonis. Dan, rakyat pantas merasa was-was dengan keadaan ini, karena bangsa ini sudah dalam keadaan amburadul,” jelas Ketua Umum Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Al-Hamid Kepada Inti Jaya belum lama ini.

Menurutnya, ketidak kompakan itu sangat terlihat antara presiden dan wakilnya begitu juga dengan para menterinya. Sebut saja soal mobil dinas yang diperbolehkan di bawa mudik oleh menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB, tapi oleh wakil presiden JK malah dilarang.

“Ini jelas bikin bingung, bukan saja kepala daerah tapi juga rakyat yang sekarang sedang bingung dan susah memikirkan kehidupannya,” jelasnya

Dan, yang paling terkini soal BPJS Ketenagakerjaan mengenai Jaminan Hari Tua (JHT) yang setelah diributkan oleh para buruh lantas Jk minta untuk segera direvisi soal JHT tersebut. “Apakah ini bukan bikin was-was rakyat. Karena kebijakan pemerintah yang lagi-lagi tidak tepat,” tegas Habib Umar.

Lebih jauh, Habib Umar mengatakan , sekarang ini rakyat sedang bingung dan susah jangan lagi dibikin bingung dan susah oleh kebijakan-kebijakan yang tidak menguntungkan rakyat, dan dibikin pusing oleh perbedaan pendapat antara presiden, wakil presiden dan para menterinya.

Dan, jika memamg ini mengganti menterinya yang tidak sejalan dan tidak bisa bekerja sesuai dengan keinginanya segeralah ganti. “Jangan masalah reshuffle ini justru malah dijadikan pangung oleh banyak orang yang berujung pada pencitraan,”jelasnya.

Ketika ditanya, jika anda menjadi Jokowi apa yang akan anda lakukan dalam keadaan bangsa seperti ini ? “ saya akan mereshuffle diri saya sendiri. Jadi bukan menterinya yang harus d ganti, tapi saya yang akan mengundurkan diri karena merasa gagal dan tidak bisa melakukan perubahan buat bangsa ini, “ katanya. (Nano)