Published On: Rab, Nov 4th, 2015

Gentari : Korupsi Sampai Mati

Share This
Tags
Ketua Umum Gentari Habib Umar Al-Hamid (foto:IJN/nano)

Ketua Umum Gentari Habib Umar Al-Hamid (foto:IJN/nano)

JAKARTA,IJN.CO.ID – Akibat dari kerakusan, ketamakan, dan keserakahan yang namanya manusia maka muncul yang namanya korupsi. Sayangnya, rencana pemerintah yang katanya ingin memberantas korupsi hanyalah sebuah slogan saja, ibarat sebuah iklan yang ingin mencari perhatian. Buktinya hingga kini yang namanya korupsi semakin tumbuh subur di negeri ini.
Dan, yang paling bikin miris. Korupsi justru dilakukan oleh para pejabat, penegak hukum dan para anggota DPR yang katanya wakil rakyat. Seperti yang terjadi belakangan ini yang dilakukan para tinggi Partai Nasdem yang nota bene partai baru.
“JIka seperti ini mau sampai kapan korupsi itui bisa dihilangkan atau paling tidak dikurangi di republic ini, mau sampai mati baru berhenti tuh yang namanya korupsi.” Ujar Ketua Umum Gentari Habib Umar Al-Hamid Kepada Inti Jaya belum lama ini.
Menurutnya, semua itu karena kesalahan dan tidak adanya system yang baik, karena rencana pemerintah untuk melakukan pemberantasan korupsi tidak memiliki program dan rencana yang matang. Dan kurang beratnya hukuman bagi para pelaku korupsi.
“ Sehingga yang terjadi ya seperti ini, korupsi terus saja terjadi dimana-mana, dari segala tingkatan, mulai dari kepala desa sampai menteri. Semua itu karena tidak lepas dari sifat manusia yang rakus , tamak dan serakah,” tegasnya.
Dikatakan, habib, semua ini terjadi tak lepas dari karena ongkos politik yang tinggi, Coba anda Tanya berapa ongkos yang harus dikeluarga seorang yang ingin menjadi Walikota, Gubernur, anggota DPR, dan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk mendirikan sebuah partai.Yang pasti miliyaran.
Makanya setelah jadi mereka-mereka itu pasti akan memikirkan bagaimana caranya mengembalikan uang yang sudah dikeluarkannya tersebut. Munculah sifat manusianya yang rakus makanya yang namanya korupsi pasti kan muncul terus di negeri ini. “Karena jika hanya dari gaji saya yakin ngak akan pulang modal,” paparnya.
Lebih jauh, Habib mengatakan, makanya sekarang ini yang menjadi tersangka korupsi kebanyakan adalah walikota, mantan walikota, Gubernur dan mantan gubernur serta anggota DPR. Coba kita urut kader partai mana yang sampai sekarang belum terkena korupsi atau partai yang bersih belum ada.
“ PPP, PKB, PKS, Golkar, PDIP, Demokrat, PAN, Hanura dan yang paling belakangan adalah Nasdem tersandung korupsi. Jadi yang namanya partai, apapun partainya jika ongkos untuk menjadi pejabat dan anggota dewan itu masih tinggi alias mahal yang namanya korupsi pasti akan terus terjadi”.tutur Habib.
Sekarang yang harus dilakukan pemeritah, tambah habib, adalah mengumpulkan semua tokoh bangsa ini dari mulai tokoh agama, nasional, tokoh local, elite politik, cendikiawan, ahli pikir, TNI, POlri untuk duduk bersama membicara masalah bukan saja korupsi, tapi juga masalah-masalah lainnya yang berkenaan dengan bangsa dan Negara.
Untuk mencari rumus atau cara bagaimana bangsa dan Negara ini segera lepas atau paling tidak mengurangi yang namanya korupsi dan masalah ekonomi yang sekarang ini sedang melanda negeri .Karena program yang sekarang di canangkan Jokowi-JK soal revolusi mental hingga kini belum juga kelihatan.
“Karena jika hal ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin yang namanya korupsi itu akan hilang dari republic ini. Yang akan terjadi justru akan terjadi yang namanya korupsi sampai mati” tandasnya (NaNo)